Pusat kepolisian Pakistan di kota Lahore mencatat pengaduan seorang ibu Muslimah yang telah memeluk Islam dan datang bersama kedua anak perempuannya terhadap perlakukan suami dan putra laki-laki sulungnya terkait dengan penyiksaan yang mereka alami. Mereka disiksa hanya karena memeluk agama Islam.

Berdasarkan laporan media massa lokal, wanita pakistan yang bernama Mukhtarah Baby itu memeluk Islam bersama anak perempuannya setelah sebelumnya menganut agama Kristen.

Surat kabar “Daily Times” menyiratkan, Baby adalah penduduk kota Sadoki di Lahore dan telah memeluk Islam bersama kedua anak perempuannya tersebut pada awal bulan Agustus ini.

Akan tetapi suaminya yang bernama Danda Maseh menolak keras untuk masuk Islam dan mengecam isteri dan kedua anak perempuannya karena masuk Islam. Mereka kemudian disiksa dengan cara yang sadis guna memaksa mereka untuk kembali ke agama kristen.

Sekali pun ketiga wanita tersebut berupaya untuk menahan dan menanggung siksaan yang diderita namun dengan sekembalinya sang putra laki-laki sulung mereka, Labha Maseh, maka penyiksaan semakin bertambah dan kedua anak dan ayah ini bergiliran menyiksa mereka. Namun upaya pemaksaan dan kekerasan itu tak berhasil meluluhkan hati ketiga wanita tersebut.

Akhirnya, pada suatu kesempatan sang ibu Muslimah, Mukhtarah dan kedua anak perempuannya berhasil melarikan diri dari rumah dan bersembunyi di salah satu rumah penduduk beragama Islam bernama Muhammad Riyadh di kota Kuthi Pandal.

Sang ibu Muslimah itu kemudian mengadukan perkaranya ke bagian kepolisian terhadap ayah dan putra llaki-lakinya karena telah menyiksa mereka bertiga. Ia menegaskan bahwa begitu sang putra sulung yang beragama kristen itu mengetahui kedua saudara perempuannya telah memeluk Islam, ia berupaya menyakiti keduanya bahkan telah menodai salah seorangnya setelah puas menyiksanya. (ismo/AH)