Jabir berkata, “Ketika ayahku terbunuh dalam perang Uhud, aku membuka wajah ayahku lalu aku menangis. Para sahabat melarangku menangis sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri tidak berkomentar atas tangisanku itu. Bibiku juga menangisi kematian ayahku.

Pada saat itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Engkau tangisi dia atau tidak, malaikat tetap akan menaungi dengan sayap-sayapnya hingga kalian mengangkatnya’.”

Dalam riwayat lain Jabir berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku, ‘Maukah kamu aku beritahukan bahwa Allah shallallahu ‘alaihi wasallam berbicara langsung kepada ayahmu?’ Allah berfirman,artinya : ‘Inilah hambaKu! Mintalah engkau kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan permintaanmu!!’

Jasad itu menjawab, ‘Aku ingin sekiranya Engkau mengembalikan aku ke dunia (menghidupkan aku) lagi, sehingga aku mempunyai kesempatan untuk ikut berperang lagi dan terbunuh yang kedua kali. Allah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan, ‘Telah aku gariskan, bahwa mereka yang telah meninggal tidak akan kembali.’ Jasad itu berkata, ‘Kalau demikian sampaikan hal ini kepada orang-orang setelahku.’ Lalu Allah menurunkan ayat,

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ {169}

‘Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki.’ (Ali Imran: 169) (HR. Ahmad,3/298; al-Bukhari, 1244.)

Sumber : 99 Kisah Orang Shalih