Abu Hushain pernah bercerita, “Ada seorang lelaki yang pergi menjenguk temannya yang sedang sakit parah. Setibanya di rumah si sakit, lelaki tersebut mendapati beberapa orang dengan wajah sedih sedang berkumpul duduk di dekat si sakit. Sang lelaki itu mengira bahwa si sakit telah meninggal dunia. Maka ia pun berusaha menghibur mereka dengan mendoakan si sakit dan menasehati mereka agar bersabar dan mengharap pahala dari Allah atas musibah yang baru saja mereka alami.

Mengetahui bahwa sang lelaki telah salah duga, mereka pun berkata, “Sesungguhnya si sakit ini masih hidup dan belum meninggal dunia.”

Sang lelaki menjawab spontan, “Ia akan meninggal dunia – insya Allah-.”

(Qashashul ‘Arab, karya Ibrahim Syamsuddin)