Sebagian ulama salaf berkata, “Sungguh Allah Subhaanahu Wata’ala telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang sangat banyak yang tidak sanggup kita hitung, padahal kita banyak bermaksiat kepada-Nya, sampai-sampai kita tidak tahu apa yang harus kita syukuri? Apakah kita mensyukuri nikmat kebaikan yang telah Dia tebarkan untuk kita? Ataukah atas rahmat-Nya yang telah menutupi keburukan dan kemaksiatan yang telah kita perbuat dari pengetahuan orang lain?”