Barangsiapa menafikan ketiga macam syirik tersebut dari Allah, kemudian ia mengesakan Allah dalam DzatNya, dan dalam menyembah dan berdo’a kepadaNya, juga dalam sifat-sifatNya, maka dia adalah seorang muwahhid (yang mengesakan Allah) yang bakal memiliki berbagai keutamaan yang khusus dijanjikan bagi orang-orang muwahhidin.

Sebaliknya, jika ia melakukan salah satu dari ketiga macam syirik di atas, maka dia bukanlah seorang muwahhid, tetapi ia tergolong seperti yang disebutkan dalam firman Allah:

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am: 88)

“Jika kamu mempersekutukan Tuhan, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar: 65)

Hanya jika ia bertaubat dan menafikan sekutu dari Allah maka ia termasuk golongan orang-orang muwahhidin.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang meng-esakanMu dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk golongan orang-orang yang menyekutukanMu.