Abdullah an-Naufali berkata, “Ketika ‘Amru bin Hadzdzab kehilangan penglihatannya, Ibrahim bin Mujasyi’ datang ke rumahnya untuk menjenguknya dan menghiburnya.

Setibanya di rumah ‘Amru, Ibrahim pun berdiri di hadapan ‘Amru dan berkata kepadanya, “Wahai Abu Usaid (nama kunyah ‘Amru), janganlah Anda bersedih karena kehilangan kedua matamu meskipun keduanya sangat berarti bagimu. Karena sesungguhnya, seandainya Anda mengetahui besarnya pahala orang yang bersabar atas musibah ini di sisi Allah Subhaanahu wata’ala, tentulah Anda akan berharap agar Allah tidak hanya membutakan kedua matamu tapi juga mematahkan kedua tangan dan kakimu, meremukkan tulang punggungmu dan membuat dhulf-mu terluka dan berdarah-darah.”

Mendengar ucapan Ibrahim bin Mujasyi ini, sebagian orang yang hadir berteriak mengomentarinya dan sebagian yang lain tertawa.

‘Amru berkata, “Makna perkataannya benar, niatnya baik, meskipun ia telah salah dalam memilih kata-kata.

Dhulf : Kuku yang ada pada sapi, kuda, unta dan sejenisnya.

(Qashashul ‘Arab, karya Ibrahim Syamsuddin)