Seorang lelaki yang dikenal dengan kelemahan akalnya, baru saja masuk ke dalam rumah temannya yang baru saja meninggal dunia untuk mendoakannya sekaligus menghibur keluarga yang ditinggalkannya.

Ketika ia telah berdiri di hadapan jenazah temannya tersebut, ia pun berdoa, “Semoga Allah melipatgandakan pahala atas kesabaranmu menanggung musibah ini, melimpahkan kasih sayangnya kepada kedua saudaramu yang engkau tinggalkan dan memberikan taufik kepadamu untuk dapat menjawab pertanyaan yang akan disampaikan oleh malaikat Ya’juj dan Ma’juj di alam kuburmu.”

Mendengar doa tersebut, sebagian orang yang hadir tertawa dan berkata kepadanya, “Sejak kapan Ya’juj dan Ma’juj bertugas menanyai manusia di alam kubur?”

Sang lelaki pun sadar akan kekeliruan ucapannya. Akan tetapi ia merasa gengsi untuk bertanya kepada mereka tentang nama kedua malaikat yang bertugas untuk menanyai manusia di alam kubur. Ia pun berkata, “Semoga Allah melaknat Iblis (yang telah membuatku salah ucap)! Sebenarnya tadi aku ingin menyebutkan nama Harut dan Marut.”

(Qashashul ‘Arab, karya Ibrahim Syamsuddin)