Surat kabar terkenal Inggeris, The Guardian, Rabu melaporkan, sebuah kelompok Kristen Protestan radikal telah mengancam akan berupaya menggunakan undang-undang ‘SARA’ yang diusulkan pemerintah Inggeris baru-baru ini untuk menggugat perpustakaan-perpustakaan yang menjual mushaf al-Qur’an secara hukum.

Surat kabar itu menyebutkan, kelompok radikal yang menamakan dirinya ‘Suara Kristen (SK)’ tersebut baru muncul tahun ini, tepatnya saat mereka mengadakan serentetan protes terhadap kantor berita BBC atas program keagamaan yang disiarkannya dan keikutsertaan mereka dalam demonstrasi besar di hadapan gedung parlemen guna melawan rancangan undang-undang ‘SARA’ tersebut.

Seperti yang disampaikannya kepada surat kabar tersebut, direktur kelompok SK, Steven Grain mengatakan, organisasi yang dipimpinnya akan mempelajari untuk mengambil langkah-langkah hukum terhadap beberapa perpustakaan yang menjual mushaf al-Qur’an al-Karim dan melaporkan para pegawai yang menjualnya ke pihak yang berwajib. Ia mengklaim al-Qur’an sebagai ‘menyebarkan rasa kebencian’. Ia menambahkan, “Injil tidak menyeru untuk membunuh orang-orang beriman.” Demikian menurut penturannya.

bersamaan dengan itu, surat kabar tersebut menyiratkan bahwa cara-cara yang diambil kelompok kristen radikal ini telah pula membuat cemas kelompok-kelompok kristen yang lain. Hal ini dikarenakan kelompok tersebut menyerukan agar melindungi kebebasan dalam menyampaikan pendapat tetapi untuk kepentingan kelompok mereka saja dengan cara menghujat hujatan kelompok agama lainnya. Di samping itu, juga dikarenakan sikap mereka yang menolak upaya-upaya yang dilakukan para anggota parlemen untuk melarang kegiatan mereka secara bebas dalam menyampaikan petuah-petuah agama dari Injil. Demikian seperti yang disebutkan surat kabar Guardian. (istod/AS)