Oleh: Ust. Izzudin Karimi, Lc

Tanya:

Assalamu’alaikum waRahmatullaahi waBarakatuh,

Pak Ustadz, nama saya Dewita , sebelumnya saya mohon maaf jika ada pertanyaan atau pernyataan yang kurang berkenan.

Saya baru saja ditinggalkan oleh Adik saya, yang meninggal pada bulan oktober 2009. Saya sangat mengetahui setiap yang bernyawa pasti akan di meninggalkan dunia ini. Namun buat saya hal ini berat sekali , saya selalu menyesali dan mengingat kematian adik saya sebagai hal yang berat, yang paling buruk buat saya adalah penyesalan mengapa adik saya harus sakit dan karena penyakitnya tersebut akhirnya meninggal.
saya selalu menyalahkan kelakuan adik saya di masa lampau dengan gaya hidup yang tidak sehat padahal adik saya telah tiada. Tapi kenapa apenyesalan tersebut tiada habisnya dan selalu membayangi hidup saya dengan kesedihan. Saya minta tolong untik saranya? terima kasih.

Wassalamu’alaikum waRahamatullaahi waBarakatuh
Hormat Saya : Dewita

Jawab:

Wa’alaikumussalam waRahmatullahi waBarakatuh

Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam kepada Rasulullah rasulullaah shallallaahu ‘alaihiwasallam. Amma ba’du.

Semua milik Allah dan akan kembali kepadanya, di dunia ini tidak ada yang abadi, terlepas dari masa lalu adik Anda yang demikian, biarlah dia pergi karena sudah dipanggil, ikhlaskan dan bantulah dia dengan do’a, toh penyesalan Anda tidak menghidupkannya kembali dan kehidupan itu tidak hanya di dunia, semoga dalam kehidupan abadi kelak Anda bisa bertemu dengannya kembali. Amin.

Shalawat dan salam kepada Rasulullah rasulullaah shallallaahu ‘alaihiwasallam.