Syirik Kecil

Syirik kecil adalah perkataan dan perbuatan yang dinyatakan syirik oleh peletak syariat namun tidak mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, syirik ini merupakan sarana kepada syirik besar.

Syirik kecil mempunyai dua macam:

1-Syirik Zhahir (Jelas atau Nyata)

Syirik ini dalam bentuk perkataan dan perbuatan. Yang pertama misalnya bersumpah dengan nama selain Allah berdasarkan sabda Rasulullah saw, “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah maka dia telah kafir atau syirik.â€‌ Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dia menghasankannya.

Juga ucapan seseorang, “Atas kehendak Allah dan kehendakmu.â€‌ Nabi saw bersabda kepada seorang laki-laki yang berkata demikian kepadanya, “Apakah kamu menjadikan diriku sebagai sekutu bagi Allah? Hanya atas kehendak Allah semata.â€‌

Termasuk dalam hal ini ucapan seseorang, “Kalau bukan karena Allah dan fulan.â€‌ Ucapan ini termasuk syirik, yang benar adalah dikatakan, “Kalau bukan karena Allah semata.â€‌ Atau, “Kalau bukan karena Allah kemudian fulan.â€‌ Menggunakan kemudian bukan dan, karena dengan kemudian berarti kehendak hamba mengikuti kehendak Allah, lain halnya jika dengan dan yang berarti kehendak Allah sejajar dengan kehendak hamba.

Yang kedua yakni dalam bentuk perbuatan misalnya memakai kalung atau benang atau yang semacamnya untuk mengusir mara bahaya, jika yang bersangkutan meyakini bahwa perbuatannya tersebut merupakan sebab penolak atau pengusir mara bahaya, ia termasuk syirik kecil, namun jika yang bersangkutan meyakini bahwa ia menangkal atau menolak mara bahaya maka ia termasuk syirik besar.

2- Syirik Khafi (Samar)

Syirik ini terkait dengan niat dan keinginan, melakukan sesuatu karena ingin dilihat orang (riya`) atau ingin didengar orang (sum’ah), misalnya yang bersangkutan membaguskan shalatnya karena dilihat oleh orang atau dia bersedekah karena ingin namanya dipuji dan disanjung.

Syirik ini membatalkan amalan yang diikutinya karena amalan tersebut kehilangan salah satu syaratnya yaitu keikhlasan. Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa berharap bisa bertemu dengan Tuhannya hendaknya dia mengerjakan amal shalih dan jangan berbuat syirik sedikitpun dalam beribadah kepadaNya.â€‌ (Al-Kahfi: 110).

Nabi saw bersabda, “Yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.â€‌ Orang-orang bertanya, “Apa itu syirik kecil?â€‌ Nabi saw menjawab, “Riya`.â€‌ Diriwayatkan oleh Ahmad dan ath-Thabrani.

Termasuk dalam hal ini adalah melakukan amal baik demi dunia, seperti orang yang berhaji demi mendapatkan harta benda. Nabi saw bersabda, “Celaka hamba dinar, celaka hamba dirham, celaka hamba khamishah, celaka hamba khamilah, jika dia diberi maka dia senang dan jika tidak maka dia marah.â€‌ Diriwayatkan oleh al-Bukhari.

Dalam hadits ini Nabi saw menamakan yang bersangkutan dengan hamba, hamba dinar, hamba dirham dan setersunya. Maksud Nabi saw dengan haditsnya adalah orang yang sangat berambisi terhadap harta dunia sampai rela menghambakan diri kepadanya. Wallahu a’lam.

Dari Kitab Tauhid karya Dr. Shalih al-Fauzan.