Bagi yang belum pernah dan ingin melihat dari dekat prosesi pencucian Ka’bah, besok adalah kesempatan emas itu.

Besok, Selasa, Emir Abdul Majid bin Abdul Aziz, emir (gubernur) propinsi Mekkah al-Mukarramah akan melakukan pencucian Ka’bah yang dimuliakan mewakili Khadimul Haramain, raja Abdullah bin Abdul Aziz. Emir akan mencuci Ka’bah yang dimuliakan dari bagian dalam dengan air zam-zam yang dicampur dengan air mawar, lalu mengelap dinding Ka’bah bagian dalam juga dengan beberapa potong kain yang dibasahi dengan air campuran tersebut. Air campuran itu sendiri memang sudah disediakan sejak dini oleh direktorat umum urusan Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi.

Seperti diketahui, pencucian Ka’bah yang dimuliakan dilakukan dua kali setiap tahunnya. (istod/AH)

Berita Terkait

Masih Soal Reaksi Terhadap Karikatur Penghinaan Itu

Utusan bidang politik luar negeri Uni Eropa, Caviers Solana akan melakukan lawatan ke kawasan timur tengah dalam minggu ini. Ia akan terlebih dahulu mengunjungi Riyadh, ibukota Arab Saudi.

Lawatan Solana kali ini meliputi Mesir, Yordania, Palestina dan Israel. Solana akan memulai lawatannya itu dengan menemui sekjen Organisasi Konferensi Islam yang menaungi 57 negara di ibukota Arab Saudi tersebut.

Solana direncanakan akan menengahi kebekuan politik antara dunia barat dan Islam pasca dimuatnya karikatur yang menghina nabi Islam, Muhammad SAW oleh surat kabar Jyllands Posten, Denmark. Solana berupaya meredam ketegangan hubungan antara kedua belah pihak.

Sementara itu, dubes Norwegia untuk Arab Saudi, Sabtu, menyampaikan permintaan ma’af negaranya atas pemuatan karikatur menghina Nabi SAW oleh sebuah surat kabar negerinya.

Saat bertemu dengan ketua dewan Syuro kerajaan Arab Saudi, Syaikh Shalih bin Abdulah bin Humaid, dubes Norwegia menyatakan pengingkaran dan penolakan kerasnya pemerintahnya atas pemuatan tersebut. Ia menyatakan, negaranya sangat menghormati ragam agama dan etnis. Ia menyebutkan, negaranya saat ini juga dihuni sekitar 80 ribu penduduk Muslim. Kepadanya, ketua Dewan Syuro menyampaikan keheranannya atas prilaku surat-surat kabar di Eropa yang memuat karikatur yang sangat menyinggung perasaan umat Islam. Ia menyebutkan, tidak ada orang yang berakal sehat dan bijak melakukan tindakan tidak berperadaban tersebut. Ia menegaskan, bahwa sebenarnya Islam jauh terlebih dahulu menyerukan kebebasan berpendapat tetapi kebebasan berpendapat yang dimaksud bukanlah dengan cara mengejek dan menyinggung perasaan orang apalagi bila yang diejek itu adalah manusia paling agung di muka bumi ini.? (istod/AS)