Setelah tindakan penghinaan terhadap Rasulullah SAW oleh sebuah surat kabar Denmark, pada akhir minggu lalu, kini giliran beberapa kuburan kaum Muslimin yang terletak di dekat kota Essebgerj, Denmark yang dihancurkan.

Seperti yang dirilis kantor berita Jerman dari laporan salah satu radio Denmark disebutkan, sekitar 25 lokasi kuburan telah rata dengan tanah. Sekelompok penyerang membakarnya dengan api dan menyerakkan bebatuan kuburan serta menumbangkan tetumbuhan yang ada di situ. Sementara beberapa kuburan milik orang-orang kristen di sampingnya tidak diapa-apakan sama sekali. Pihak kepolisian Denmark menyebutkan, hingga saat ini, tidak cukup bukti untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa motivasi para penyerang kuburan-kuburan tersebut dan dari mana mereka datang.

Kasus itu terjadi di saat berbagai aksi kemarahan melanda umat Islam di perlbagai penjuru dunia atas pemuatan karikatur penghinaan terhadap Rasulullah SAW di beberapa surat kabar Denmark, Norwegia dan negara-negara barat lainnya.

Sementara itu, di Turki, ribuan orang turun ke jalan-jalan di kota Istanbul untuk tujuan yang sama. Para demonstran meneriakkan yel-yel anti Denmark dan Perancis secara khusus.

Di tempat terpisah, sebuah sumber di kementerian luar negeri Mesir menjelaskan, dikeluarkannya keterangan bersama seputar kasus karikatur penghinaan terhadap Rasulullah SAW oleh himpunan negara-negara Arab di PBB teralisasi berkat perlawanan yang selama ini gencar dilakukan Mesir atas tindakan penghinaan tersebut.

Sumber itu juga menjelaskan, keterangan itu mengungkapkan perasaan cemas dan tidak tenang atas perkembangan akhir-akhir ini yang diakibatkan adanya sebagian surat kabar yang memuat ulang karikatur-karikatur penghinaan itu dengan dalih ‘kebebasan mengeluarkan pendapat’.??!!

Keterangan itu menegaskan perlunya negara-negara yang telah memuat karikatur-karikatur tersebut untuk memenuhi tuntutan yang berulang kali diserukan oleh negara-negara Islam agar mereka mengambil sikap resmi seputar karikatur-karikatur tersebut.

Permintaan Ma’af Resmi Pertama

Langkah maju dan itikad baik justeru ditunjukkan presiden Slovenia, Yaniz Dirnovic yang secara resmi meminta ma’af kepada negara Arab dan Islam atas pemuatan kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW itu yang ternyata dimuat ulang oleh sebuah majalah di negerinya.

Dirnovic dalam keterangan resminya yang dinilai sebagai pemrintaan ma’af resmi pertama dilakukan oleh seorang kepala negara di negara yang tergabung dalam Uni Eropa mengatakan, para politikus eropa hendaknya meminta ma’af secara resmi atas nama negara mereka atas pemuatan karikatur penghinaan yang menyakiti perasaan umat Islam di seluruh dunia. Ia menjelaskan, umat Islam sangat menghormati sekali agama mereka, bahkan menilai tindakan seperti itu (menghina nabi-red) sebagai tindakan yang dilarang keras.

Terkait dengan tindakan majalah mingguan di negaranya ‘Milladena’ yang memuat ulang karikatur penghinaan itu, sang presiden menilainya sebagai tindakan keliru. Ia bahkan merasa shock atas pemuatan itu sebab akan sangat berpengaruh pada upaya negaranya untuk menjadi penengah dalam konflik yang terjadi di kawasan Darfour, sebelah barat Sudan.

Ia mengatakan, “Sungguh sangat mengagetkan saya pemuatan ulang itu sebab di Slovenia, dalam beberapa minggu lalu kita telah melakukan berbagai upaya besar untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan dan menghentikan perang yang berkecamuk di kawasan Darfour melalui perundingan terfokus dengan pemerintahan Sudan dan sejumlah utusan gerakan perlawanan di sana.”

Ia menambahkan, “Secara umum, Sudan adalah negara muslim. Karena itu, beberapa protes dan demo turun jalan juga berlangsung di sana untuk memprotes negara-negara yang telah memuat karikatur itu.”

Pertemuan Menlu Arab Saudi Dan Sekjen OKI

Menlu Arab Saudi, Su’ud al-Faesal mengadakan pertemuan dengan sekjen OKI, Prof Akmaludin Ihsan Oglo di sekretariat OKI, Jeddah. Dalam pertemuan itu, banyak hal dibahas seperti masalah perkembangan terkini di dunia Islam, realisasi hasil KTT yang diselenggarakan di Mekkah dan masalah antisipasi terhadap sikap anti Islam serta implikasi dari pemuatan karikatur penghinaan terhadap Rasulullah beberapa waktu lalu. Hadir dalam pertemuaan itu, direktur urusan luar negeri Uni Eropa.

Dalam kesempatan itu, menlu Arab Saudi itu juga bertemu dengan wakil PM Turki, Abdullah Gull dan sekjen Liga Arab, Amru Musa membicarakan isu-isu hangat di dunia Islam saat ini. (istod/AS)