Sekelompok fundamentalis Budha membakar sebuah gereja Katholik bernama ‘Salib Suci’ di biara Anarodabora, barat daya Srilanka. Pembakaran itu dilakukan setelah terlebih dahulu barang-barang milik gereja itu dijarah.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 16 Juli lalu. Seperti yang dilansir radio ‘Vatikan’ di situs internet, menukil dari kantor berita ‘Videse’, penyidikan awal yang dilakukan aparat kepolisian mengungkapkan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa itu adalah kaum fundamentalis Budha yang hingga kini terus melakukan tindak kekerasan terhadap kaum Nashrani di seluruh penjuru negeri itu.

Dalam pada itu, uskup biara tersebut, pastor Norbert Andraday mengungkapkan rasa kekhawatirannya atas maraknya sikap kebencian yang ditujukan terhadap umat Katholik di Srilanka. (ismo/AH)

SEKELUMIT BERITA LAINNYA:

Pakistan– Pemerintah Pakistan kini gencar menangkapi aktifis Islam dengan alasan menerapkan undang-undang anti teroris. Kemarin, sekitar 100-an anggota Jama’ah Islamiyah ditangkap. Sejak diterapkannya undang-undang anti teroris tersebut, sekitar 300-an aktifis Islam sudah ditangkap. Diduga, penangkapan itu ada kaitannya dengan peledakan di London sekali pun para diplomat Inggeris di Islamabad belum memberikan konfirmasi mengenai hal tersebut. (istod/AS)

Mesir– Kementerian dalam negeri Mesir memutasi sebagian pimpinan dan pejabat tinggi di kepolisian menyusul tragedi Sharm Syekh yang menewaskan 64 orang dan melukai 124 orang lainnya. Mereka dinilai gagal menjalankan tugas dan sengaja membiarkan hal itu terjadi sebab menurut sebuah sumber keamanan, aparat sudah mendapatkan data mengenai hal itu tiga hari sebelum kejadian. Berdasarkan penelitian laboratorium forensik, tindak kriminal itu dilakukan oleh orang-orang profesional yang mengerti pembuatan bom. Sementara itu, diberitakan para turis Israel masih terus berbondong-bondong menuju Sharm Syekh sekali pun sudah diperingatkan oleh pemerintah Israel. Dari data pariwasata negeri itu didapati sekitar 700 orang wisman Israel sudah meninggalkan negara mereka. Nampaknya, antusiasme ini terkait dengan musim liburan yang sering mereka lakukan di kawasan Sharm Syekh sekaligus mengadakan hari raya ‘panen’ Yahudi.(istod/AH)