Yahya bin Mu’adz rahimahullah berkata:”Barang siapa yang beristighfar dengan lisannya, namun hatinya terikat dengan maksiat, tekadnya ingin kembali melakukannya (maksiat) setelah bulan (Ramadhan) lewat. Maka tertolak puasanya, dan pintu penerimaan amal tertutup untuknya.”