Semalam, wartawan sebuah situs Islam terkemuka di Arab yang banyak memberikan ulasan berita bernuansa islami gugur sebagai syahid di kota Balad, kawasan Shalahuddin. Ia bernama Ustadz Khalid ‘Abdul Jabbar (Abu Riem) yang juga anggota kelompok profesional kewartawanan, Iraq, di Samra’ dan mantan reporter kantor berita reuters dan AFP.

Ia ditembak oleh tentara Amerika ketika sedang berusaha mengambil gambar salah satu helikoper Amerika yang jatuh terbakar kemarin malam di pinggiran sungai Dijilla. Tembakan itu dilakukan seorang sniper Amerika dengan peluru yang menembus dadanya sehingga langsung mengenai jantungnya. Setelah kejadian itu, ia langsung di bawa ke rumah sakit terdekat namun sudah keburu menghembuskan nafas terakhir beberapa menit menjelang sampai ke rumah sakit. Demikian penjelasan dari salah seorang dokter yang menangani kondisinya.

Hari Rabu kamarin, 16 maret 2005, penduduk kota Balad mengiringi jenazah ustadz Khalid dengan penuh khidmat sebagai bentuk penghormatan atas jasanya di dalam membela permasalahan mereka. Mereka mengantarnya hingga kota Samra’ di mana jenazahnya dishalatkan selepas shalat Zhuhur di sana, kemudian dimakamkan di pekuburan Syuhada yang tidak seorang pun dapat dikubur di situ kecuali bila menurut penilaian para ulama kota Samra’ ia sebagai orang yang berjihad di jalan Alllah. Jenazahnya dikuburkan persis di samping makam saudaranya.

‘Abdul Jabbar, ayah Khalid menolak mengadakan acara belasungkawa dan cukup hanya dengan menyambut orang-orang yang memberi ucapan selamat atas syahidnya putranya dan menuliskan namanya di lembaran kertas putih yang biasa digunakan orang-orang Iraq bilamana ada seseorang yang gugur sebagai syahid di kalangan mereka.

Kepedihan nampak sekali tergambar di wajah sang ayah yang kehilangan putranya tersebut di mana ia hanya berucap, “Putra saya ini adalah sebagai tebusan buat situs di mana ia bekerja untuknya. Allah lah Yang Memberi dan Dia pula Yang Mengambilnya lagi.”

Semoga Allah merahmati Khalid dengan rahmat-Nya yang luas dan kita memohon kepada-Nya agar menjadikannya berada di surga ‘illiyin bersama para Nabi, orang-orang yang tulus dan para syuhada.

Patut dicatat, bahwa berita terakhir yang diliput ustadz Khalid adalah beberapa peperangan yang begitu sengit di kota Balad, kemarin antara mujahidin kelompok perlawanan Iraq dan tentara pendudukan Amerika. Peperangan tersebut melibatkan 70 orang mujahidin Iraq melawan 500 orang tentara Amerika dengan berbagai peralatan tempurnya yang serba canggih seperti tank-tank, helikopter dan pesawat tempur. Pertempuran itu ternyata berbuah hancurnya lebih dari 6 buah kereta Hammer, 3 buah mobil lapis baja dan satu tank di samping tewasnya sejumlah besar personil marinir Amerika. (ismo/AH)