Seorang laki-laki bertanya kepada temannya:"Sungguh aku tidak memiliki uang kecuali setengah dari hutangku yang aku pinjam dari tetanggaku, dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Padahal sudah dekat jatuh tempo pengembalian hutang itu." Temannya berkata kepadanya:"Tenang saja, utus anakmu dengan membawa setengah hutangnmu itu untuk membayarkannya. Karena anak kecil itu selalu membayar separuh (setengah). Kalau tidak percaya tanya pak kondektur angkutan umum."(Ahlaa al-Ibtisamaat, Manshur bin Nashir al-‘Awaaji hal. 157)