Penasehat keamanan pemerintah kerajaan Arab Saudi mengatakan, kerajaan Arab Saudi akan campur tangan di Iraq baik dengan menggunakan harta, senjata atau pun kekuatan minyaknya guna mencegah tindakan sadis milisi Syi’ah yang didukung Iran dalam membunuhi kaum Muslimin Sunni di Iraq bilamana Amerika Serikat mulai menarik mundur pasukannya dari sana (Sebab bila dibiarkan, otomatis Iran akan masuk sendirian ke sana untuk memperkuat posisi kaum Syi’ah Iraq-red).

Kepada surat kabar ‘Washington Post’ yang terbit di Amerika, Nawwaf Obeid menjelaskan, pimpinan Arab Saudi siap mengkaji ulang kebijakan politiknya mengenai Iraq untuk menyikapi implikasi kemungkinan penarikan mundur pasukan Amerika. Arab Saudi juga akan mengkaji sejumlah alternatif yang di antaranya mencakup upaya membanjiri pasar minyak dunia untuk menurunkan harga minyak agar dapat menghambat kemampuan Iran dalam menyuplai milisi-milisi Syi’ah di Iraq.!!

Obeid mengatakan, “Sudah pasti campur tangan Arab Saudi amat berbahaya sekali di mana dapat menyulut perang di kawasan ini, tetapi biarlah, kalau memang itu yang akan terjadi! Sebab tidak campur tangan justeru akan berakibat lebih buruk lagi.!!!”

Pesehat keamanan itu menambahkan, “Memicingkan mata dari pembantaian yang dialami kaum Sunni Iraq akan menodai prinsip dasar didirikannya kerajaan Arab Saudi dan akan mencoreng citra Arab Saudi di mata Dunia Islam Sunni serta akan menjadi sinyal ketundukan terhadap tindakan-tindakan militer Iraq di kawasan ini.!!”

Ia mengatakan, “Arab Saudi sangat concern terhadap munculnya Iran Baru yang ingin memaksakan target politiknya di kawasan TIMTENG. Kami tidak ingin Iran dan para sekutunya bebas dan merdeka melakuan apa saja di sana.!!” (istod/AH)