Mendagri Jerman, Oto Chile, mengumumkan niatnya untuk mengkaji masalah kesetaraan agama Islam dan agama lainnya seperti Kristen dan Yahudi sebagaimana yang berlaku di Austria. Ia mengatakan bahwa dirinya sedang melakukan kontak dengan rekannya, mendagri Austria untuk membahas masalah ini.

Dalam wawancaranya dengan surat kabar Vield yang merupakan koran terpopuler di negeri itu, Chile mengatakan bahwa harus dikaji kemungkinan menerapkan langkah yang sama seperti yang dilakukan Austria. Namun ia mengingatkan bahwa hal itu barangkali tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat mengingat masih adanya berbagai kendala.

Ketika ditanyai komentarnya atas statement menteri urusan urusan perlindungan konsumen, Renata Konast perihal perlunya diberlakukannya secara umum pengajaran materi pendidikan Islam di sekolah-sekolah Jerman, Chile mengatakan bahwa siapa pun di Jerman berhak mengemukakan pendapatnya namun tidak semua pendapat itu harus disetujui atau layak dipublikasikan di surat kabar.

Kesetaraan agama Islam dapat diartikan sebagai pengakuan atasnya secara resmi sehingga pucuk pimpinan kaum Muslimin di negeri tersebut mendapatkan beberapa wewenang, di antaranya mewadahi kaum muslimin, ikut andil dalam proses belajar-mengajar di mana dimungkinkan membuat kurikulum pendidikan Islam, memilih para pengajar dan mendapatkan fasilitas lainnya seperti subsidi dari negara untuk mendirikan taman kanak-kanak, rumah sakit dan lembaga-lembaga sosial dan keislaman lainnya. (istod/AH)