Hari Ahad lalu, pekuburan umat Islam di ibukota Austria, Wina diserang sekelompok orang tak dikenal yang membakar salah satu bangunannya yang masih dalam tahap pembangunan. Setelah itu, para pelaku tersebut berhasil melarikan diri.

Seperti yang dilansir kantor berita Austria, aparat kepolisian dan regu pemadam kebakaran Austria langsung berangkat ke Tempat Kejadian Perkara pada jam 08.30 waktu setempat setelah menyaksikan si jago merah mengamuk dari arah sana.

Dalam konferensi pernya kepada kantor berita tersebut, Ir Omar Rawi, seorang anggota parlemen Wina, mengecam terjadinya kebakaran tersebut. Ia menegaskan, kejadian tersebut tidak akan menghalangi penyelesaian pembangunan yang sedang berjalan di pekuburan tersebut. Omar terpilih sebagai anggota parlemen mewakili Badan Urusan Agama Islam (BUAI) yang sedang menangani masalah pembauran kaum Muslimin di tengah penduduk Austria.

Rawi menjelaskan, kejadian seperti ini dapat membangkitkan dan mendukung sikap ‘Islamophobia’ alias ketakutan terhadap Islam dari dalam benua Eropa.

Dalam pada itu, kepolisian Austria, Badan Pelindung Konstitusi (Intelijen Dalam Negeri) dan Pasukan Anti Teror telah mengumumkan, penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengejar para pelaku tindak kriminal tersebut.

Seperti diketahui, jumlah umat Islam di Austria berkisar antara 350-400 ribu jiwa tersebar di sembilan wilayah yang ada di Austria. Tetapi mengingat Wina sebagai ibukota merupakan kota terbesar dari sisi jumlah penduduk, maka mereka banyak tinggal di wilayah ini.

BUAI didirikan umat Islam Austria pada tahun 1979 sebagai badan resmi yang mewadahi mereka. Di Austria hanya terdapat sebuah masjid besar yang memiliki kubah dan menara azan di ibukota, Wina. Sedangkan yang paling banyak adalah mushalla-mushalla yang ditaksir berjumlah 200 buah dan tersebar di hampir seluruh wilayah di Austria. (ismo/AH)