Jin adalah makhluk Allah yang mempunyai kemampuan mengubah diri dengan berbagai bentuk. Mereka makan, minum, kawin dan beranak-pinak. Membisikkan dan menggoda manusia. Dapat melihat manusia, tidak sebaliknya. “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka” . (Al A’raf: 27). Di antara mereka ada yang beriman, juga ada yang kafir (Al Jinn: 11 dan 14). Golongan yang kafir adalah setan. Mereka takut pada manusia. Mereka makhluk lemah. Suka mencari rahasia langit (hal ghaib), tetapi mereka diusir dengan panah api (Al Jinn: 8-9).

Apakah Jin itu ?

Jin menurut bahasa berarti: sesuatu yang tersembunyi dan halus. Sedangkan setan ialah: setiap yang durhaka dari golongan jin, manusia atau hewan. Dia dinamakan jin disebabkan tersembunyi-nya dari mata (pandangan). Jin diciptakan dari api yang sangat panas (Al Hijr: 28).

Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setan menampakkan dirinya ketika aku shalat, atas pertolongan Allah, aku dapat mencekiknya hingga kurasakan dingin air liurnya di tanganku, jika tidak disebabkan doa saudaraku Nabi Sulaiman, pasti kubunuh dia”.(HR. Al Bukhari).

Berubah Bentuk

Setan pernah menampakkan diri dalam wujud orang tua kepada kaum Quraisy sebanyak dua kali. Pertama; ketika suku Quraisy berkonspirasi untuk membunuh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di Makkah. Kedua; pada perang Badr (tahun 2 Hijriah), lihat Surat Al Anfal: 48.
Jin beranak pinak dan berkembang biak (lihat surat Al Kahfi: 50).

Tempat-tempat Jin

Jin mendiami bumi sebelum adanya manusia dan kemudian tinggal bersama manusia. Tinggal di rumah bersama manusia, tidur di ranjang yang tidak ditiduri. Tempat yang paling disenangi adalah WC. Sebab, WC tempat manusia membuka aurat.
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari Surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya”.(Al ‘Araf: 27).

Ketika kita masuk ke dalam WC, agar aurat kita terhalang dari pandangan jin, hendaknya kita membaca doa berikut:
( Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari (gangguan) setan laki-laki dan setan perempuan). (HR. At-Turmudzi). Setan suka berdiam di kubur dan tempat sampah. Oleh karena itu kuburan menjadi tempat meditasi bagi tukang sihir. Nabi ` melarang kita tidur menyerupai setan. Setan tidur di atas perutnya (tengkurap) dan telanjang. Tidur telanjang menarik setan untuk mempermainkan aurat manusia dan menyebabkan penyakit.

Qarin

Setiap manusia disertai setan yang selalu menggodanya. Allah berfirman, artinya: “Yang menyertai dia (qarin) berkata (pula): “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh”. (Qaf: 27).
Manusia dan qarin- nya akan bersama di hari hisab. Aisyah bercerita: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumah di malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata:

“Apakah kamu telah didatangi setanmu?”
“Apakah setan bersamaku?”
“Ya, bahkan setiap manusia”
“Termasuk engkau juga?”
“Betul, tetapi Allah menolongku hingga aku selamat dari godaannya”. (HR. Ahmad)

Setan makan bersama manusia yang tak berdoa ketika mau makan. Setan makan dengan tangan kiri, sendirian dan dengan jarinya. Rasulullah ` melarang makan dengan tangan kiri. Beliau menyuruh kita makan bersama-sama, mencuci tangan dan mulut sebelum dan sesudah makan. “Setan adalah pencari rahasia dan suka menjilati sisa makanan maka jauhilah. Siapa yang tidur sedang di tangannya masih tersisa bau makanan lalu tertimpa penyakit, maka jangan ada yang disalahkan kecuali dirinya sendiri” .(HR. At-Turmudzi).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh kita mematikan lampu, menutup pintu, jendela, tempat-tempat penyimpanan air dan makanan dengan rapat sebelum tidur. Jika manusia tidur dan membaca doa sebelumnya, setan menjauhinya. Allah menjaga orang yang sebelum tidur membaca doa. Jika manusia tidur tanpa berdoa, setan mengikat kepalanya dengan tiga ikatan, jika ia bangun dan mengingat Allah, terlepaslah satu ikatan, jika ia berwudhu terlepas lagi satu ikatan lainnya dan jika ia shalat terlepaslah ikatan yang terakhir.

Allah akan menghisab (memperhitungkan amal) bangsa jin pada hari kiamat. Jin yang baik (shalih) masuk Surga.
Allah berfirman, artinya: “(Bidadari-bidadari) yang tidak pernah disentuh oleh manusia dan tidak pula oleh jin”. (Ar-Rahman: 56).
Golongan jin menikahi bidadari-bidadari dari bangsa jin. Golongan jin yang ahli maksiat masuk Neraka.
Allah berfirman, artinya: “Dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia”. (Fushshilat: 25).

Tidak Mengikuti Jejak Setan

Al Qur’an menceritakan kisah Adam bersama iblis.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya”. (Al Kahfi: 50).

Semenjak itu setan bersumpah akan menyesatkan Adam dan keturunannya.
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di muka bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan”. (Al Baqarah: 168).

“Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar”. (An Nur: 21).
“Sesungguhnya setan itu bermaksud menimbul-kan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat”. (Al Ma’idah: 91).

Mohon Perlindungan

Allah menyuruh kita agar banyak minta perlindungan dari godaan setan.
Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku”. (Al Mu’minun: 97-98).

Setan berangsur-angsur menarik kebinasaan

Allah berfirman:
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Ar Rahman (Al Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang mnyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar sedang mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk”. (Az Zukhruf: 36-37).

Atas dasar ini diadakan diskusi-diskusi, mu’tamar-mu’tamar dan konferensi-konferensi keburukan. Tak ada kemanfaatan dari pelaksanaan dan hasil-hasilnya. Setan membisikkan bahwa syariat Islam tidak cocok di jaman ini, keras dan melanggar HAM.

Siapa yang cenderung kepada mereka menjadi musyrik. Jaman dahulu setan mencuri pendengaran berita-berita dari langit yang disampaikan para malaikat langit kepada para malaikat bumi. Setelah Nabi Muhammad ` diutus, Allah menerangkan keadaan syetan: “Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang (setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus) barangsiapa mencoba mendengar-dengar (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)”. (Al Jinn: 9) dan (Al Mulk: 5).

Sihir

Sihir termasuk pekerjaan setan yang utama. Praktek-praktek sihir berkembang di masyarakat yang lemah iman atau tidak beragama sama sekali. Betapa banyak orang datang ke dukun/paranormal untuk minta banyak rizki, berobat dari penyakit, ingin cepat dapat jodoh, lulus dalam ujian, rujuknya wanita yang telah dicerai atau sebaliknya dan selainnya, yang hal-hal tersebut merupakan kekuasaan Allah, sedang kita hanya diperintah untuk berdoa dan berusaha. Para dukun/paranormal mempunyai mata-mata (dari setan dan manusia) yang menyebar di masyarakat untuk mencari tahu rahasia-rahasia mereka, lalu mereka menceritakan itu pada tuannya. Dan ketika seseorang mendatanginya dengan mudahnya dia menceritakan keadaan orang tersebut, lalu ia heran dan tertipu. Seakan-akan si dukun tahu hal-hal ghaib.

(Dr. Jaudah Muhammad ‘Awad, diterjemah ringkas oleh Asri Ibnu Tsani).