Pasukan pendudukan Amerika, Ahad kemarin, membunuh seorang pemuda yang merupakan jemaah shalat Jami’ Dhaluea Lama, di Iraq setelah ia menolak instruksi pasukan pendudukan itu untuk mencaci-maki Rasul Penutup, Muhammad SAW.

Seperti disebutkan oleh koresponden situs ‘Mufakkira el Islam’ yang berada di Tikrit, menukil dari Syaikh Muayyad al Jabburi, pasukan Marinir AS itu berdiri di dekat pintu masjid setelah shalat Zhuhur. Lalu mereka meminta seorang pemuda yang kebetulan keluar begitu selesai shalat dan membawa siwak untuk berhenti, lalu mendorongnya ke dinding masjid dan meletakkan siwaknya di hidungnya disertai gelak tawa dan ejekan para prajurit yang lain. Kemudian mereka menginjak kepalanya dan mencopot kopiah dari kepalanya, lalu memintanya agar mencaci-maki Muhammad SAW dengan lafazh yang kotor. Setiap pemuda itu menolak, salah seorang dari anggota pasukan AS itu menekan kepalanya dengan sepatu sembari berteriak sekeras-kerasnya di hadapan mukanya, meludahinya dan menendangnya dengan kaki mereka ke arah perut, dada dan kemaluannya.!!??

Syaikh al Jabburi menambahkan, “Setelah itu, para prajurit itu hendak meninggalkannya namun salah seorang dari mereka ngotot memaksanya mencaci-maki Muhammad SAW sebelum dilepaskan dan kembali menemui pemuda itu meminta ia mengatakan, ‘Muhammad …’ Lafazh itu amat kotor sekali, dan ditolak mentah-mentah oleh sang pemuda. Pemuda itu mendorong prajurit dengan dada dalam upaya hendak kabur, namun terlebih dulu prajurit itu menembakkan peluru ke arahnya yang tewas seketika di dekat dinding masjid, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.!!

Syaikh al Jabburi menambahkan, dirinya kemudian menghubungi channel tv ‘al Arabiya’ melalui koresponden mereka di Tikrit, namun pihak televisi itu menolak datang ke kota itu dengan alasan medan masih berbahaya dan takut terhadap kelompok perlawanan Iraq.

Syaikh al Jabburi menyiratkan, pemuda yang menjadi korban penembakan itu bernama ‘Isham Muhammad al Ahbabi, berusia 26 tahun, alumnus fakultas sastra, konsentrasi Bahasa Arab. Ia tinggal di kota itu. Imam masjid itu menjelaskan, pengurus masjid akan menyemayamkan jenazahnya tanpa dimandikan terlebih dahulu karena ia –insya Allah- gugur sebagai syahid.!!

Berita serupa, dari Dhaluea, salah satu faksi kelompok perlawanan Iraq di kota itu memberikan instruksi kilat kepada para anggotanya untuk meluncurkan perang baru yang diberi nama ‘Tentara Muhammad’, dengan target pasukan pendududkan sebagai balasan atas tindak kriminal keji tersebut.!! (ismo/AH)