Front Islam Untuk Pembebasan Moro (MILF) membantah klaim Amerika bahwa mereka tengah merencanakan serangkaian serangan di Philipina dengan menegaskan keinginan mereka untuk tetap memulai perundingan damai dengan pemerintah Manila, bulan depan.

Kementerian luar negeri Amerika pada hari Rabu lalu telah mengklaim bahwa beberapa kelompok yang terkait dengan jaringan al-Qaeda dan beberapa kelompok bersenjata yang berafiliasi ke MILF merencanakan serangkaian serangan di seluruh pelosok Philipina.

Juru bicara MILF, Ied Kabalo kepada kantor berita Perancis dalam hubungan via teleponnya, kemarin di selatan Philipina mengatakan, “Kami mendapatkan instruksi dari pimpinan MILF untuk tidak mendukung kelompok mana pun.” Ied menegaskan, “Kami membantah sama sekali bahwa kami akan melancarkan serangkaian serangan tersebut.”

Ia menambahkan, “Kami saat ini tengah memfokuskan diri untuk mengadakan perundingan damai dan juga gencatan senjata. Kami tidak tahu atas dasar apa laporan-laporan tersebut dibuat.”

Selanjutnya ia menyiratkan akan diadakannya perundingan damai dengan pemerintah Philipina untuk tahapan selanjutnya bulan depan di Malaysia.

Sebelumnya, kepala perundingan yang diutus presiden Philipina, Gloria Arroyo baru-baru ini telah mengumumkan bahwa perundingan secara teknisnya antara pihak Manila dan MILF akan dimulai di ibukota Malaysia, Kualalumpur pada tanggal 6 April nanti.

Perudingan damai ini pada pertengahan tahun 2003 terpaksa terkatung-katung pasca wafatnya Salamat Hasyim, pendiri MILF.

Seperti diketahui, sejak didirikannya pada tahun 1978, MILF berjuang untuk menegakkan negara Islam yang terlepas dari pemerintahan Katolik, Philipina di semenanjung Mindanao Selatan. (ismo/AH)