Setelah mengalami vakum beberapa bulan, Masjid Jami’ Al-Sofwa pada bulan April ini kembali menggelar Kajian Tematik dengan mengambil pembahasan “Sebab-sebab perpecahan Ummat (Hasad dan Pengaruhnya terhadap Ukhuwah)” dengan menghadirkan narasumber ustadz Agus Hasan Bashari, Lc. M.Ag dari Malang.

Kajian ini diselenggarakan pada hari Ahad tanggal 20 April 2008, di masjid Jami Al-Sofwa Lenteng Agung Jagakarsa, dari jam 13.30 hingga waktu Ashar. Selanjutnya usai kajian dibuka forum tanya jawab yang Alhamdulillah cukup mendapat sambutan antusias dari peserta kajian. Ini terbukti dari banyaknya jumlah pertanyaan yang masuk ke meja moderator, yang mengakibatkan penutupan kajian mundur lebih satu jam dari jadwal yang direncanakan.

Dalam mauizhahnya ustadz Agus mengingatkan bahwa menjaga ukhuwah Islamiyah merupakan perkara yang sangat penting dalam agama Islam. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah swt melalui firman-Nya di dalam surat Ali Imran ayat 103. Menurut ustadz yang juga kerap dipanggil dengan Abu Hamzah ini bahwa manusia pasti akan terpecah apabila di masyarakat terjadi tiga hal besar. Yang pertama jika di masyarakat menyebar kemusyrikan, maka dengan sendirinya manusia akan mengalami pertentangan antara syirik dengan tauhid. Yang kedua jika di masyarakat ada orang yang mengambil sumber rujukan bukan dari al-Qur’an dan as-Sunnah serta tidak mengkuti manhaj Salaful Ummah. Dan yang ke tiga jika ummat Islam tidak bersatu dalam satu kepemimpian atau ulil amri yang sah.

Lebih jauh lagi ustadz yang juga pimpinan redaksi Majalah Qiblati ini menyebutkan berbagai sebab yang dapat memicu terjadinya perpecahan di dalam tubuh kaum muslimin. Tak kurang dari lima sebab beliau rinci dengan sangat gamblang dalam kajian tersebut, dan salah satu yang menjadi sorotan utama dalam kajian adalah tentang hasad yang sering menimpa kaum muslimin. Bahkan orang yang dnisbatkan sebagai ahli ilmu pun kadang sulit untuk lolos dari penyakit ini.

Ustadz Agus juga mengingatkan bahwa sebagai thalib ilmu, selayaknya jangan masuk wilayah yang bukan haknya, namun masuklah dalam wilayah sebagai thalib ilmu yakni fokus dalam belajar. Permasalahan yang terjadi antar ahli ilmu atau ustadz biarlah mereka yang menyelesaikan, dan jangan gampang menerima dan menukil informasi secara serampangan, karena ini bisa berakibat fatal. Dalam kajian ini ustadz Agus banyak merujuk kepada kitab-kitab karya Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan.(Khalif Muttaqin)