Sejumlah sumber media Mesir menyebutkan, sebuah laporan rahasia yang dirilis dari Lembaga Penelitian Islam (LPI) menyingkap upaya untuk menyebarkan pemikiran dan prinsip aliran Syi’ah di kalangan pengikut dan anggota tarekat sufi di Mesir oleh sebagian elemen dan instansi Syi’ah yang memanfaatkan adanya kemiripan antara Tasawuf dan Tasyayyu’.

Surat kabar ‘el Mashreyoon’ merilis laporan yang dibuat Bagian Pengawasan LPI bahwa sejumlah dana kini mengalir ke para pengikut tarekat Sufi di Mesir setelah beberapa statement dikeluarkan sebagian pucuk pimpinan yang menjadi simbol kalangan sufi di sana. Dalam statement itu, mereka menyiratkan tidak terdapatnya perbedaan antara Syi’ah dan kalangan Sufi. Statement itu didapat langsung dari mulut Hasan asy-Syanawi, seorang syaikh sepuh kalangan Masyayikh tarekat sufi.

Dalam kesempatan ini, laporan itu menyingkap upaya salah satu tarekat sufi untuk mendirikan pusat kajian Syi’ah terselubung dengan biaya mencapai lebih dari 10 juta pound di kawasan belajar di mana sebagian instansi Syi’ah berada di belakang orientasi ini.

LPI memperingatkan, aktifitas Syi’ah di Mesir akan semakin meningkat, khususnya seiring dengan datangnya para pengungsi Iraq yang menganut paham Syi’ah. Mereka berupaya mendirikan apa yang disebut ‘Huseinisme’ Di Mesir. Tentu saja, permintaan semacam itu dibalas dengan penolakan oleh aparat keamanan Mesir.

Seperti diketahui, LPI telah mengeluarkan keputusan menyita sejumlah buku dan majalah yang berafilasi kepada Syi’ah baru-baru ini. Terahir, buku yang ditulis Ahmad Rasim an-Nafis, salah seorang pentolan Syi’ah di Mesir. Dalam buku itu, ia memaparkan perjalanannya setelah pindah dari mazhab Sunni ke mazhab Syi’ah. (almkhtsr/AH)