Sunnah-Sunnah Ketika Memasuki Kota Makkah.

  • Menginap di sebuah tempat yang bernama Dzu Thuwa (jika memungkinkan,-Pent).
  • Mandi dalam rangka memasuki kota Makkah.
  • Memasuki kota Makkah di siang hari.
    Ketiga hal diatas berdasarkan pada apa yang dikatakan oleh Nafi’:

    كَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا دَخَلَ أَدْنَى الْحَرَمِ أَمْسَكَ عَنِ التَّلْبِيَةِ ثُمَّ يَبِيْتُ بِذِى طُوَى ثُمَّ يُصَلِّى بِهِ الصُّبْحَ وَ يَغْتَسِلُ وَ يُحَدِّثُ أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ

    “Adalah Ibnu ‘Umar h jika telah masuk dibagian pertama tanah suci (Makkah) ia berhenti bertalbiyah, lalu bermalam di Dzu Thuwa, kemudian ia shalat Shubuh disana dan mandi, ia menceritakan bahwasanya Nabi Shalallaahu alaihi wasalam -dahulu- mengerjakan hal itu.”

  • Memasuki kota Makkah dari bagian yang tinggi, berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiallaahu anhu, ia berkata:

    كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ يَدْخُلُ مِنَ الثَّنِيَّةِ الْعُلْيَا وَيَخْرُجُ مِنْ الثَّنِيَّةِ السُّفْلَى

    “Adalah Rasulullah memasuki (kota Makkah) dari daratan yang tinggi dan keluar (meniggalkannya,-Pent) dari daratan yang rendah.”

  • Mendahulukan kaki kanan ketika memasuki Masjidil Haram, sambil mengucapkan do’a masuk Masjid:

    أَعُوْذُبِاللَّهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ، اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

    “Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, kepada wajah-Nya yang Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang tidak berawal, dari (godaan) syaitan yang terkutuk. Dengan menyebut Nama Allah, ya Allah curahkanlah shalawat kepada Muhammad, serta salam sejahtera (baginya). Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu.”

  • Mengangkat kedua tangan ketika melihat Baitullah (Ka’bah), karena hal ini dikerjakan oleh ‘Abdullah Ibnu ‘Abbas, lalu berdo’a dengan do’a-do’a yang mudah, dan jika berdo’a dengan apa yang dibacakan oleh ‘Umar bin al-Khaththab, itu adalah baik, yakni sebagai berikut:

    اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَ مِنْكَ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ

    “Ya Allah Engkau adalah Penyelamat (hamba-hamba-Mu dari kebinasaan), dari Engkau pula keselamatan diharapkan, maka kekalkanlah kami -wahai Rabb kami- dalam keselamatan.”