Seorang dosen Nahwu menceritakan sebuah hikayat, bahwa dahulu ada seseorang ahli bahasa yang sangat cerdik. Banyak orang yang datang kepadanya untuk bertanya sesuatu tentang kosa-kata yang asing atau selainnya. Tidaklah seorang bertanya tentang suatu kosa-kata yang asing dalam bahasa arab kepadanya kecuali dia memberitahukan artinya. Maka Ahli bahasa yang lain sangat takjub kepadanya. Namun di sisi lain mereka juga heran, karana kadang arti kosa-kata yang ia beritahukan tersebut hanya ia yang mengetahuinya.

Pada suatu hari berkumpulah ahli-ahli bahasa yang mana mereka bersepakat untuk mengetes ahli bahasa yang masyhur itu. Setiap mereka harus memilih satu hurup yang akan digabungkan dengan huruf pilihan ahli bahasa yang lain, dari huruf-huruf pilihan yang mereka pilih secara asal-asalan itu terkumpulah beberapa hurup yaitu: ر, ا, ش, ف, ن, ك maka setelah digabungkan maka jadilah كنفشار (kunfusar), yang sebenarnya tidak ada artinya di dalam kosa-kata bahasa arab. Setelah selesai merekapun mengundang ahli bahasa yang masyhur itu lalu menanyakannya: “Wahai Syaikh, apa ada arti dari kata:كنفشار “.

Ahli Bahasa itu pun menjawab: “Ya, ada”

Orang-orang berkata: “Ada?!, apa artinya?”

Ahli Bahasa: “Artinya كنفشار adalah sesuatu yang ditaruh diatas roti untuk memberi tambahan rasa”.

Orang-orang pun mengakui kecerdikan ahli bahasa itu, dan akhirnya setiap kosa-kata yang aneh di beri nama dengan kosa-kata كنفشار (Kunfusyar).