Pada suatu hari pak Abdullah bertemu dengan teman-temannya, kebiasaan mereka jika bertemu tidak lepas dari senda-gurau yang kadang berlebihan. Salah satu dari teman beliau sebut saja (Mulyo) bertanya dengan maksud mengejek: “Hei… Abdullah, apakah desamu sebuah desa yang maju?”.

Pak Abdullah: “Enggak, siapa bilang desaku maju, makanya aku pergi ke kota”.

Pak Abdullah balik bertanya: “Lalu bagaimana dengan desamu sendiri?”.

Mulyo: “Desaku sangat maju”.

Pak Abdullah: “Di sana Ada… (sekolahan, ada… sepeda motor, ada….pom bensin, ada kereta api)?”.

Mulyo: “(Itu pasti)”

Pak Abdullah: “Berarti kamu tidak cerdas, sudah tau desamu maju tapi kamu malah ke kota ini, he..he..he, (gue menang lagi-red)”.