Diriwayatkan bahwa ada seorang ulama yang diakui keilmuanya, ia mempunyai tulisan yang tidak bagus (tidak rapi dan jelek sekali) dan ia pun mengakuinya.

Pada suatu hari ia pergi ke pasar dan mendapatkan sebuah tulisan ilmiah yang sarat ilmu. Namun sangat disayangkan karya ilmiah itu ditulis dengan tulisan yang jelek dan tidak rapi, maka ulama itu tersenyum dan berkata: “Ternyata masih ada yang lebih jelek tulisannya dari tulisanku.”

Dia pun pulang dan membawa karya ilmiah tersebut. Sesampainya ia di rumah, ia kembali menelaah karya ilmiah tersebut, dan mendapati bahwasanya tulisan tersebut adalah tulisannya dahulu.