ruang sidangRIYADH – Dalam pertemuan mingguan, senin (7/4), Kabinet Arab Saudi yang dipimpin oleh Putera Mahkota, Wakil Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, Pangeran Salman bin Abdul Aziz mengutuk aksi pemboman teroris yang terjadi di dekat Universitas Kairo yang telah menewaskan dan melukai beberapa orang yang tidak bersalah.

Kabinet menegaskan kembali sikap Kerajaan Arab Saudi yang menentang semua bentuk terorisme, motivasi dan pembenarannya.

Kabinet juga mengajak peran serta masyarakat internasional untuk membahas cara-cara mencegah terjadinya tindak kejahatan genosida dan terulangnya pembunuhan bersejarah sebagai tindak lanjut dari Muktamar Internasional di Burssele tentang pencegahan kejahatan genosida (pembantaian massal), juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk bersikap tegas menolak kejahatan kemanusiaan yang dialami oleh rakyat Suriah.

Sementara di tingkat lokal, Kabinet mencatat peluncuran lima situs untuk melaksanakan proyek transportasi publik King Abdul Aziz, baik berupa kereta api maupun bus, yang ada di kota Riyadh yang dimaksudkan untuk mempermudah pergerkan transportasi umum di kota Riyadh, juga untuk meningkatkan kualitas di dalamnya.

Kabinet juga menyetujui perubahan nama Ar-Riasah Al-‘Ammah Liidarotil Buhuts Al-Ilmiyah Wa Al-Ifta (Direktorat Jenderal Urusan Riset Ilmiah dan Fatwa) menjadi Ar-Riasah Al-‘Ammah Lil Buhuts Al-Ilmiyah Wa Al-Ifta (Direktorat Jenderal Untuk Riset Ilmiah dan Fatwa), juga perubahan nama Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Buhuts Wa Al-Ifta (Komisi Tetap Untuk Riset Ilmiah dan Fatwa) menjadi Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Fatwa (Komisi Tetap Untuk Fatwa) dimana komisi ini bertindak untuk mengeluarkan fatwa dalam urusan kepemerintahan maupun individu, di samping tugas-tugas dan peranannya sebagaimana yang terdapat dalam pedoman Dewan Jenderal untuk Riset Ilmiah dan Fatwa. (islamtoday)