Umar bin Khaththab -semoga Allah meridhainya- berkata,

إِنَّ الْخَيْرَ كُلَّهُ فِي الرِّضَا، فَإِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَرْضَى وَإِلاَّ فَاصْبِرْ

Sesungguhnya kebaikan seluruhnya ada pada ridha, maka jika kamu mampu untuk ridha (maka lakukanlah), namun jika kamu tidak mampu untuk itu, maka bersabarlah ! ( Tadzkirah al-Muttaqin, 1/79)

 Apa Tandanya bahwa Anda ridha ?

Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithiy mengatakan, “Ridha memiliki indikasi, antara lain : ucapan yang keluar dari lisan adalah baik, dan (hatinya) berhusnuzhan kepada Allah ta’la. Oleh karena itu, para ulama mengatakan, “sesungguhnya seorang hamba apabila ia ridha kepada Allah niscaya Allah mengaruniakan kepadanya keyakinan terkait dengan musibah yang menimpanya.” Abdullah bin Abbas -semoga Allah meridhanya- memberikan komentar tentang firman-Nya,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya…(Qs. at-Taghabun : 11)

يَهْدِ قَلْبَهُ Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya, yakni, Allah ta’la akan memberikan kepadanya keyakinan, maka ia tahu bahwa apa yang akan menimpa dirinya tidak akan pernah meleset darinya, dan bahwa apa yang meleset darinya, tidak akan menimpanya.

📚 ( Duruus Syaikh Muhammad al-Mukhtar asy-Syiqithy, 3/49)