عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda,  “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.”

Takhrij Hadits

Hadits ini ditakhrij oleh Imam Bukhari (no. 5027), Abu Dawud (no. 1452), At-Tirmidzi (no. 2907), Ibnu Majah (no. 211), Ahmad (1/377, no. 500), dan yang lainnya.

Penjelasan Hadits

Al-Qur`an merupakan kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang terbaik, menjadi penyempurna kitab-kitab sebelumnya, terkumpul padanya segala kesempurnaan dan kebaikan, diturunkan pada bulan yang terbaik (Ramadhan), pada malam terbaik (Lailatul Qadar), dengan bahasa yang terbaik (Bahasa Arab), di negeri yang terbaik (Mekkah), melalui Malaikat yang terbaik (Jibril), diturunkan kepada Rasul yang terbaik (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam), diturunkan bagi umat yang terbaik, mengandung aqidah, kisah, dan hukum-hukum yang terbaik, dengan susunan bahasa terbaik, serta beragam keutamaan lainnya.

Maka, jika seorang muslim ingin menjadi pribadi yang terbaik, hendaklah ia mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan Al-Qur`an, agar beragam keutamaan, keberkahan dan kemuliaan Al-Qur`an bisa berpengaruh terhadap dirinya. Di antara bentuk mempelajari dan mengamalkannya adalah dengan membacanya, disertai perenungan dan tadabbur terhadap maknanya.

Beragam keutamaan membaca Al-Qur`an

Membaca Al-Qur`an memiliki keutamaan sangat banyak yang tiada terhitung, di antara keutamaan tersebut adalah:

1. Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah merugi.

Hal ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30)

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).

2. Setiap hurufnya diberi pahala kebaikan dan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan

Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan tersebut dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan. Dan aku tidak mengatakan `alif lam mim` satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi, no. 2910, dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’, no. 6469).

3. Membaca Al Quran akan mendatangkan syafa’at di Hari Kiamat

Hal ini telah dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَافِعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah Al-Qur`an, karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang membacanya.” (HR. Muslim 2/197, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’, no. 1165, dan Ash-Shahihah, no. 3992).

4. Membaca Al-Qur`an bagaimanapun akan mendatangkan kebaikan

Maksudnya, orang yang membaca Al-Qur`an akan tetap mendapatkan kebaikan, meskipun bacaannya terbata-bata. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ ، وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

“Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut, maka baginya dua pahala.” (HR. Muslim, no.798).

5. Semakin bertambah bacaan, bertambah pula balasan pahala dari Allah

Seperti yang pernah diriwayatkan oleh Tamim Ad-Dari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِي لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ

“Siapa yang membaca seratus ayat pada suatu malam, dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’, no. 6468, dan Ash-Shahihah, no. 644).

Renungan bagi kaum muslimin

Setelah mengetahui sebagian keutamaan membaca Al-Qur`an, tentu kita akan merasa rugi jika menyia-nyiakan waktu tanpa membacanya. Namun, sangat disayangkan saat kita dapati kebanyakan rumah kaum muslimin sepi dari bacaan Al-Qur`an, bahkan lebih cenderung diwarnai dengan suara televisi, diramaikan lantunan musik, lagu, maupun beraneka ragam hal yang melenakan.

Sedangkan mushaf Al-Qur`an tersimpan rapi dalam lemari kaca, terkadang sampai berdebu karena lama tidak tersentuh. Sungguh, Nabi kita yang mulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengadu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang kondisi umatnya yang mengabaikan Al-Qur`an. Pengaduan beliau diabadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya:

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

“Dan berkatalah Rasul, `Ya Rabbku, Sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur`an ini diabaikan”. (QS. Al-Furqan: 30).

Termasuk bentuk mengabaikan Al-Qur`an adalah tidak membaca, menghafal, mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkannya.

Patutlah kita mengambil teladan dari generasi terdahulu, dimana mereka giat dan semangat membaca Al-Qur`an.

Bahkan mereka mempunyai jadwal tersendiri untuk membaca Al-Qur`an. Seperti yang telah diceritakan Abu Musa Al-Asy’ary radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنِّي لَأَعْرِفُ أَصْوَاتَ رُفْقَةِ الْأَشْعَرِيِّينَ بِالْقُرْآنِ حِينَ يَدْخُلُونَ بِاللَّيْلِ وَأَعْرِفُ مَنَازِلَهُمْ مِنْ أَصْوَاتِهِمْ بِالْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ وَإِنْ كُنْتُ لَمْ أَرَ مَنَازِلَهُمْ حِينَ نَزَلُوا بِالنَّهَارِ….

“Sungguh aku benar-benar mengetahui suara bacaan Al-Qur’an kelompok orang-orang keturunan Asy’ary saat mereka memasuki waktu malam. Dan aku mengenali rumah-rumah mereka dari suara-suara mereka membaca Al-Qur`an di waktu malam, meskipun aku belum melihat rumah-rumah mereka ketika mereka berdiam (disana) pada siang hari….” (HR. Al-Bukhari, no. 4232, dan Muslim, no. 2499).

Inilah sekelumit tentang keutamaan membaca Al-Qur`an, yang sebenarnya amatlah banyak. Semoga ulasan ringkas ini bisa menggugah hati kita untuk lebih meningkatkan porsi dan kualitas kita dalam membaca, mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan Al-Qur`an. Wallahu a’lam bishawab. ( Abu Hasan Agus Dwiyanto, Lc.)*

Sumber :  Majalah Shafa, Edisi IV, Tahun 1, Hal. 8-10.

——————————

*Staff Pengajar di Ma’had Ali Imam Syafi’i, Cilacap