Seorang teman sebut saja Ayub bercerita bahwa ia dengan beberapa temannya pergi untuk meruqyah seorang pria. Sesampainya mereka di sana, mereka melihat seorang pria berambut panjang, kemudian pria itu berkata: “Kalian tau kenapa rambutku ini panjang?, rambutku panjang karena tidak ada yang sanggup untuk memotongnya. Gunting, pisau semuanya tidak ada yang bisa memutus rambutku ini”

Ayub: “Benarkah?”

Pria itu menjawab:“Ya”

Ayub: “Bolehkah saya mencoba memotongnya?”

Pria itu menjawab: “Silahkan”.

Maka Ayub mengambil sebuah gunting, lalu berkata: “Maaf saya pegang rambutnya”, lalu ia membaca bismillah dan memotongnya.
Orang itu kaget karena rambutnya terpotong, maka ia berkata: “Anda membaca bismillah” 

Ayub: “Baiklah saya tidak akan membaca bismillah”, Ayub pun mengambil kembali gunting dan memotong rambut orang tersebut. Orang tersebut kembali kaget dan terheran-heran kemudian ia berkata: “Anda membaca bismillah di dalam hati ya?”

Ayub: “Tidak, saya tidak membaca apa-apa. Rambut anda (terpotong karena keyakinan saya bahwa rambut anda adalah rambut biasa saja, yang tidak mempunyai kekuatan)”

(Sumber: Cerita teman, dengan sedikit penambahan dan pengurangan)