Meminta itu enak dan mudah, tinggal menyodorkan tangan atau berkata sesuatu yang mengisyaratkan Anda meminta, bila diberi maka itulah yang diharapkan, mendapatkan apa yang diinginkan tanpa usaha lelah, bila tidak maka tidak ada ruginya, selanjutnya mengulangnya di lain waktu atau meminta orang lain.

Usaha mudah ini ternyata tidak seenak yang dikira, karena ia menyiratkan aroma kemalasan pada pelakunya, tidak salah, orang yang meminta dan sebenarnya bisa berusaha tanpa meminta adalah pemalas, kalau bukan pemalas niscaya dia berusaha, dan siapa pun memandang malas sebagai tabiat buruk, di samping itu, meminta meletakkan pelakunya lebih rendah daripada orang yang diminta, kerendahan ini adalah kehinaan jiwa, semakin sering seseorang meminta, semakin rendah posisinya di depan orang yang diminta, bila seseorang mempunyai jiwa mulia dan luhur, niscaya dia tidak memposisikan dirinya lebih rendah dari orang lain, karena itu rata-rata peminta adalah orang rendah.yang kurang dihargai, lha siapa mau menghargai pemalas dan berjiwa rendah?

Karena itu Mutharrif bin Syikhkhir berkata, “Barangsiapa di antara kalian mempunyai hajat kepadaku maka hendaknya dia menulis, karena aku tidak kuasa melihat kehinaan meminta di wajahnya.”

Abu Dulaf al-Ijli berkata,

Aku telah merasakan pahitnya segala sesuatu
Namun tak ada sesuatu yang lebih pahit dari meminta.

Seorang Arab pedalaman berkata,

Untuk apa meminta kepada manusia sementara rizki itu luas
Dan dirimu juga sehat dan kedua tanganmu bisa berkarya
Kehidupan itu lapang, di bumi terdapat jalan yang lebar
Dan pintu rizki di muka bumi adalah luas

Harun al-Rasyid naik haji, dia meminta Sufyan bin Uyainah menyampaikan hadits kepada anak-anaknya, dia berkata, “Amirul Mukminin, orang-orang meminta yang sama kepadaku namun aku menolak, aku akan menyampaikan kepada anak-anakmu dan mereka.” Amirul Mukminin menjawab, “Baik.” Manakala Sufyan duduk untuk menyampaikan, orang-orang meneriakinya, “Kami memintamu namun kamu menolak, tetapi saat harta datang, kamu mau.” Sufyan meminta seseorang agar menyuruh orang-orang diam. Saat mereka diam, Sufyan menyampaikan sebuah hadits kepada mereka. Lalu dia berkata, “Demi Allah, bukan aku yang datang kepadanya, aku juga tidak meminta apa pun darinya, tetapi seandainya dia memberiku niscaya aku menerima.” Kemudian dia masuk dan tidak menyampaikan apa pun sesudahnya.

Salim bin Abdullah bin Umar bin al-Khatthab ketika seorang Khalifah Umawi Abdul Malik bin Marwan bertemu dengannya di sisi ka’bah dan berkata kepadanya, “Katakanlah hajatmu.” Salim menjawab, “Aku malu berada di rumah Allah sementara aku meminta kepada selainNya.” Setelah keduanya keluar Khalifah Umawi mengulang kata-katanya, “Sekarang kita telah keluar, katakanlah hajatmu.” Salim balik bertanya, “Hajat dunia atau akhirat?” Khalifah menjawab, “Hajat dunia tentunya.” Salim berkata, “Aku tidak meminta dunia kepada pemiliknya, bagaimana aku meminta kepada yang tidak memilikinya?” Sang khalifah bergumam, “Benar-benar zuhud sejati, dirimu, bapakmu dan kakekmu.”

Istri Abdusshamad bin al-Mudzal berkata kepadanya saat Yahya bin Aktsam datang ke Bashrah, “Datanglah dan mintalah kepadanya.” Maka Abdusshamad menjawab,

Istriku memintaku merendahkan diriku demi kemuliaannya
Ringan baginya bila aku dihina agar dia dimuliakan
Dia berkata mintalah kebaikan kepada Yahya bin Aktsam
Maka aku menjawab, mintalah kepada Tuhan Yahya bin Aktsam.

Ubaid bin Abrash berkata,

Barangsiapa meminta kepada manusia maka mereka tidak memberi
Sedangkan orang yang meminta kepada Allah tak pernah gagal.

Mahmud al-Warraq berkata,

Wahai orang yang meminta rizki kepada
Orang sepertinya, kamu menyimpang dari hikmah
Jangan meminta rizki kepada peminya
Sepertimu yang membutuhkan rahmat
Mintalah kepada Allah yang di tanganNya
Selalu ada nikmat dan hukuman.

Bila ditimbang antara kesenangan mendapatkan karena permintaan dikabulkan dengan kehinaan yang harus dipikul karena meminta, maka yang kedua lebih berat.

Orang yang merendahkan wajahnya tidak bisa menggantinya
Dengan apa pun, sekalipun dia menjadi kaya dengan meminta
Bila kamu menimbang meminta dengan pemberian
Maka meminta berat dan semua pemberian ringan.

Bagaimana, masih suka meminta dan gemar memohon? Dasar pemalas dan tak punya malu. Wallahu a’lam.