Begitu besarnya kedudukan suami

Kedudukan suami di depan istrinya sangatlah mulia, hal ini karena begitu besarnya hak-hak suami yang terpikul di pundak seorang istri yang wajib ditunaikan, bahkan hampir para wanita tidak mampu mensyukuri pemberian suaminya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun mengibaratkan seandainya seorang suami melakukan kebaikan kepada istrinya sepanjang tahun, lalu ia tergelincir dalam satu kesalahan terhadapnya, maka si istri akan menutup mata atas semua kebaikan itu. Inilah yang menyebabkan mayoritas wanita menjadi penghuni neraka. Saking mulianya kedudukan suami di hadapan istrinya, sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

Seandainya aku dibolehkan menyuruh seseorang untuk sujud kepada yang lainnya, niscaya akan aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. (HR. At-Tirmidzi no. 1159).

 

Petuah nabi teruntuk khusus para istri

Berikut adalah beberapa petuah nabi teruntuk khusus para istri, semoga petuah-petuah ini mengingatkan kembali para istri agar tidak melalaikan hak-hak suaminya, sekecil apa pun hak itu.

  1. Suami adalah nerakamu dan surgamu

Dari Hushain bin Mihshan radhiyallahu ‘anhu ia berkata:

 حَدَّثَتْنِى عَمَّتِى قَالَتْ: أَتَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فِى بَعْضِ الْحَاجَةِ، فَقَالَ: أَىْ هَذِهِ أَذَاتُ بَعْلٍ أَنْتِ؟. قُلْتُ: نَعَمْ. قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟. قَالَتْ: مَا آلُوهُ إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ. قَالَ: فَأَيْنَ أَنْتِ مِنْه فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

 Bibiku bercerita kepadaku, Aku pernah datang kepada nabi untuk suatu keperluan, lalu beliau bersabda, Apakah kamu sudah bersuami? Aku menjawab, Sudah, Beliau bersabda lagi, Bagaimana kewajibanmu terhadapnya? Aku menjawab, Aku melayaninya dengan sungguh-sungguh kecuali dalam hal yang tidak aku mampu. Beliau bersabda lagi, Bagaimana kedudukanmu darinya? Sesungguhnya suamimu adalah surga dan nerakamu.’” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak no. 2769, Ia menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Dari Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

Jika seorang wanita (istri) shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, Masuklah ke surga dari pintu mana saja yang kamu sukai.’” (HR. Ahmad no. 1661). 

  1. Puasa sunnah dan memasukan orang ke rumahnya harus atas izin suami

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ وَلَا تَأْذَنَ فِي بَيْتِهِ إِلَّا بِإِذْنِهِ

 Tidak halal bagi seorang istri berpuasa ketika suaminya tahu tanpa seizin darinya. Dan tidak halal baginya mengizinkan orang masuk ke rumah suaminya melainkan atas seizinnya. (HR. Bukhari no. 5195).

 

  1. Janganlah seorang istri menceritakan sifat wanita lain kepada suaminya

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا تُبَاشِرُ الْمَرْأَةُ الْمَرْأَةَ فَتَنْعَتَهَا لِزَوْجِهَا كَأَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا

 Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain, lantas ia menceritakan sifat-sifat wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suami itu melihatnya langsung. (HR. Bukhari no. 5240).

 

  1. Wanita yang menuntut cerai adalah munafik

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الْمُخْتَلِعَاتُ وَالْمُنْتَزِعَاتُ هُنَّ الْمُنَافِقَاتُ

 Istri-istri yang meminta cerai (mengajukan khulu kepada suaminya), mereka itu adalah wanita munafik. (HR. Ahmad no. 9358).

 

  1. Laknat bagi wanita yang menolak ajakan suami untuk berjimak

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

 Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur (untuk melakukan jimak), lantas ia menolaknya dan suaminya tidur dalam keadaan marah, maka malaikat melaknatnya sampai pagi. (HR. Bukhari no. 3237).

 

  1. Wanita tidak boleh meminta suaminya untuk menceraikan madunya

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya):

Tidak halal bagi seorang wanita meminta suaminya menceraikan saudarinya (madunya) agar ia bisa menikmati sendiri piring makanannya, sesungguhnya jatahnya hanyalah apa yang telah ditakdirkan untuknya. (HR. Bukhari no. 5152).

Sebenarnya masih banyak petuah-petuah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang dikhususkan teruntuk para istri. Semoga lewat petuah-petuah ini Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menjaga kebaikan, kebahagiaan, ketentraman dan keridhaan dalam hati istri-istri kita. Amiin. Wallahu alam. (Saed As-Saedy, Lc.).

 

Referensi: 

  1. Shahih Al-Bukhari.
  2. Sunan At-Tirmidzi.
  3. Musnad Imam Ahmad.
  4. Al-Mustadrak Lil Hakim.