Sekali Lagi, Anda Memang Istimewa

Pada edisi yang lalu, Anda telah mengetahui bahwa Anda dan saudara Anda kaum Muslimin, ummat Muhamamd adalah ummat yang istimewa di dunia, apakah ummat Muhammad ummat yang istimewa pula di akhirat kelak ? jika istimewa, apa sajakah keitimewaannya  ?, seputar masalah inilah bahasan kita untuk edisi kali ini.

Ikhwatal Islam, Anda dan saudara Anda kaum muslimin, Ummat Muhammad juga adalah ummat yang istimewa di akhirat kelak di samping istimewa di dunia. Dan, banyak pula keistimewaan yang Allah berikan kepada ummat ini di akhirat nanti, di antaranya, yaitu,

  1. Pancaran cahaya pada wajah dan ujung-ujung tangan dan kaki sebagai tanda khusus ummat Muhammad

Sahabat Abu Hurairah mengisahkan,  pada suatu hari Nabi mendatangi kuburan, lalu beliau mengucapkan,

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

Semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni kuburan dari kaum mukminin, dan kami insya Allah pasti akan menyusul kalian“.

Selanjutnya beliau bersabda: “aku sangat berharap untuk dapat melihat saudara-saudaraku“. Mendengar ucapan ini, para sahabat keheranan sehingga mereka bertanya: “bukankah kami adalah saudara-saudara Anda wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab, “Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah ummatku yang akan datang kelak“. Kembali para sahabat bertanya: “wahai Rasulullah, bagaimana engkau dapat mengenali ummatmu yang sampai saat ini belum terlahir?“. Beliau menjawab, “Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang memiliki kuda yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwarna hitam legam, tidakkah orang itu dapat mengenali kudanya?” Para sahabat menjawab : “tentu saja orang itu akan dengan mudah mengenali kudanya“. Maka Rasulullah menimpali jawaban mereka dengan bersabda,

فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنَ الْوُضُوءِ

Sejatinya ummatku pada hari kiamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudhu semasa hidupnya di dunia“… (HR. Muslim, no.248).

Sahabat Khudzaefah berkata, Rasulullah bersabda, … dan demi jiwaku yang berada di genggaman tanganNya, sungguh aku akan menghalangi dan menolak orang-orang asing yang mendatangi telagaku, seperti halnya seseorang yang menghalangi dan mengusir unta asing yang mendatangi telaga miliknya. Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, apakah Anda mengenali kami saat itu ? beliau menjawab, “ Ya”, kalian akan mendatangiku dalam keadaan wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar  karena wudhu (sewaktu di dunia),

لَيْسَتْ لأَحَدٍ غَيْرِكُمْ

hal tersebut tidak terdapat pada seorang pun selain kalian (HR. Muslim, no. 606). Yakni, ummat beliau.

  1. Ummat yang pertama kali akan dihisab, diadili dan masuk Surga

Abdullah bin Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,

 نَحْنُ آخِرُ الْأُمَمِ وَأَوَّلُ مَنْ يُحَاسَبُ

Kita adalah ummat yang terakhir dan yang akan dihisab pertama kali… (HR. Ibnu Majah, no. 4290)

Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda,

نَحْنُ الآخِرُونَ الأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ

Kita adalah ummat yang terakhir (hidup di dunia) namun  menjadi ummat yang pertama kali (akan di hisab dan diadili) pada hari kiamat nanti. Dan, kita juga adalah ummat yang pertama kali akan masuk ke dalam Surga (HR. Muslim, no. 855)

  1. Ummat yang pertama kali menyeberangi jembatan

Nabi bersabda,

وَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ ، فَأَكُوْنَ أَناَ وَأُمَّتِيْ أَوَّلَ مَنْ يُجِيْزُهَا ، وَلَا يَتَكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ إِلَّا الرُّسُلُ ، وَدَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ : اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ وَفِيْ جَهَنَّمَ كَلَالِيْبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانَ

Dan dibentangkanlah ash shirath (jembatan) di antara dua punggung Neraka. Aku dan ummatkulah yang pertama kali melewatinya. Tidak ada yang berkata-kata ketika itu kecuali para Rasul. Para Rasul pun ketika itu berdoa: “Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah”. Pada ash shirath terdapat kait-kait seperti duri pohon Sa’dan…” (HR. Al Bukhari, no.  7437 dan Muslim, no.469).

  1. Ummat mayoritas penduduk Surga

Rasulullah bersabda,

إِنِّى لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Sungguh, aku sangat berharap kalian menjadi separuh penduduk Surga (HR. Muslim, no. 551)

Muharib bin Ditsar meriwayatkan dari Ibnu Buraidah dari ayahnya dari Nabi, beliau bersabda,

أَهْلُ الْجَنَّةِ عِشْرُوْنَ وَمِائَةِ صَفٍّ ثَمَانُوْنَ مِنْهَا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ وَأَرْبَعُوْنَ مِنْ سَائِرِ الْأُمَمِ

Penduduk Surga sejumlah 120 barisan, 80 barisan adalah ummat ini dan 40 barisan yang lainnya adalah seluruh ummat yang lainnya (HR. at Tirmidzi, no. 2546)

Imam an-Nawawi mengompromikan kedua riwayat di atas seraya mengatakan, ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa mereka (ummat Muhammad) adalah 2/3 penduduk Surga. Terlebih dahulu Nabi r menghabarkan (mengenai harapannya) agar ummmatnya menjadi ½ penduduk Surga. Kemudian, Allah mengaruniakan kepada beliau tambahan lebih dari apa yang beliau harapkan. Allah memberitahukan kepada beliau perihal jumlah barisan penduduk Surga (bahwa jumlahnya sebanyak 120; 80 barisan adalah ummatnya, dan 40 barisan yang lainnya adalah ummat lainnya). Lalu, beliau memberitahukan hal tersebut kepada para sahabatnya. (Syarh Shahih Muslim, 3/96)

Hal senada juga disampaikan oleh syaikh Abdul Haq di dalam al-Luma’at sebagaimana dinukil oleh al-Mubarakfuri di dalam Tuhfatul Ahwadzi (7/216), beliau mengatakan, Ini (yakni, hadis riwayat Tirmidzi di atas) tidak menafikkan sabda beliau r (dalam riwayat Imam Muslim), “ aku sangat berharap kalian menjadi separuh penduduk Surga “, hal demikian karena bisa jadi hadis ini hanya merupakan harapan beliau terkait hal tersebut, lalu beliau diberi kabar gembira berupa adanya tambahan setelah itu dari sisi Allah.

  1. Menjadi saksi atas manusia, yakni, menjadi saksi atas para nabi dan ummat mereka.

Allah berfirman,

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوْا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (Qs. al-Baqarah : 143)

Abu Sa’id berkata, Rasulullah bersabda, “Pada hari Kiamat Nuh diseru, maka Nuh berkata, ‘aku penuhi panggilanmu wahai rabb. Lalu, Allah mengatakan (kepada Nuh), apakah engkau telah menyampaikan (risalah-Ku) ? Nuh pun menjawab, “ Ya” (sudah). Lalu, dikatakan kepada ummatnya, apakah Nuh telah menyampaikan (risalah-Ku) kepada kalian ? merekapun menjawab, ‘tak seorang pun pemberi peringatan yang telah datang kepada kami. Lalu, Allah berfirman (kepada Nuh), “ siapa yang menjadi saksi bagimu ? Nuh pun menjawab, ‘Muhammad beserta ummatnya. Maka mereka pun (yakni, ummat Muhammad) bersaksi bahwa Nuh telah menyampaikan (risalahNya),  Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kamu. Maka, yang demikian itu adalah firman Dzat yang Mulia, (artinya), “ Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang wasath agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. “Al-Wasath”, yakni, “al-‘Adl” (adil) (HR. al-Bukhari, no. 4217)

Dari Abu Sa’id al-Kudriy, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Akan datang (pada hari Kiamat nanti) seorang nabi bersama dengan dua orang yang beriman kepadanya. Datang pula seorang nabi berserta tiga orang yang beriman kepadanya, dan (ada pula seorag nabi yang datang bersama pengikut) yang lebih banyak dari itu atau kurang dari itu. Lalu, dikatakan kepada nabi tersebut, “ apakah engkau telah menyampaikan (risalahKu) kepada kaummu ? sang nabi pun menjawab, “ ya” (sudah). Lalu, kaum nabi tersebut diseru, lalu dikatakan, ‘apakah dia telah menyampaikan (risalahKu) kepada kalian?. Mereka pun menjawab, “ tidak “. Lalu dikatakan kepada sang nabi, “ siapa yang menjadi saksi mu “ (bahwa engkau telah menyampaikan risalahKu)?, sang nabi menjawab, “ Muhammad dan ummatnya”. Lalu, ummat Muhammad pun diseru, lalu dikatakan (kepada mereka), ‘apakah ini telah menyampaikan (risalah-Ku kepada ummatnya) ? mereka pun menjawab, “ ya “ (dia telah menyampaikan risalahMu kepada ummatnya). Lalu, Dia (Allah) bertanya lagi, “ apa dasar pengetahuan kalian akan hal itu
“ ? merekapun menjawab, “ Nabi kami (yakni, Muhammad) telah memberitahukan kepada kami akan hal itu bahwa para rasul benar-benar telah menyampaikan (risalah rabb mereka kepada kaumnya masing-masing), maka kami membenarkannya.

Beliau bersabda, ‘Yang demikian itu sebagaimana firman Allah, (artinya), “  Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang wasath agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu” (HR. ibnu Majah, no. 4284)

Itulah beberapa keitimewaan Anda dan saudara Anda kaum muslimin, ummat Nabi Muhammad di akhirat kelak. Jadi, sekali lagi Anda memang istimewa di akhirat nanti disamping istimewa di dunia ini. Oleh karena itu, patutlah kiranya Anda banyak bersyukur kepadaNya dengan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepadaNya dan RasulNya, dengan mengamalkan syariatNya.  Semoga Allah memberikan taufiq. Amiin  (Redaksi)

 

Sumber :

Diringkas dari, “ Khasha-ish al-Ummah al-Islamiyyah Wa Risalatuha ad Da’awiyyah “ al-Mabhats ats-Tsaniy : Khasha-ishu al-Ummah al-Islamiyyah Fii al-Aakhirati, Dr. Muhammad bin Ibrahim bin Sulaiman ar-Rumiy, Dosen di Kulliyatul Mu’allimin di Riyadh, King Soud University