Dr Mahmud al-‘Amiry, direktur bagian penyakit kanker, rumah sakit Yarmouk, Baghdad mengumumkan bahwa perang akhir-akhir ini yang terus berkecamuk di Iraq menyebabkan munculnya penyakit yang sangat mematikan.

Di dalam sebuah konferensi persnya di Baghdad, al-‘Amiry mengatakan, “Dalam perangnya sekarang ini di Iraq, Amerika Serikat telah menggunakan 61 rudal yang belum teruji dan baru pertama kali diuji coba di Iraq. Amerika juga telah menggunakan bahan yuranium dan atom dalam ukuran sangat terbatas sekali, khususnya dalam gempurannya terhadap Fallujah, Ramadi, Samura`, Mousul, Tal ‘Afr, Yaquba serta Nejf ketika melawan kelompok al-Mahdi. Hal ini menimbulkan semakin banyaknya kasus kanker di negeri itu.

Mahmud menyebutkan bahwa berdasarkan data statistik resmi kementerian kesehatan Iraq, terjadi 40 kasus kanker dalam sebulam yang merenggut nyawa penduduk Iraq sedangkan kasus kanker kulit tercatat 7500 kasus akhir tahun lalu.

Sementara itu, mengenai jumlah kasus yang telah tercatat dialami penduduk Iraq secara globalnya sejak dari mulai terjadinya invasi Amerika hingga sekarang ini adalah sebanyak 140.000 kasus kanker baik pada kulit atau pun darah. Kasus paling banyak dialami anak-anak yang berusia antara 9 bulan hingga 9 tahun. Mahmud menjelaskan bahwa tentara pendudukan Amerika berusaha untuk menyembunyikan masalah ini karena takut akan menyebabkan ‘Aib Sejarah’ bagi mereka. (ismo/AS)