BERLIN–Menteri Keuangan Jerman, Wolfgan Schauble, Selasa (22/3) waktu setempat, mengingatkan masyarakat Jerman untuk tidak melakukan tindak diskriminasi terhadap populasi Muslim. Menurut dia, Islam telah menjadi salah satu bagian dari masyarakat Jerman.

“Kami di setiap kesempatan mengatakan bahwa Islam adalah bagian dari negara kita dan mengundang umat Islam untuk menghargai atas apa yang telah kita capai di dunia barat,” papar Schauble, anggota Partai Kristen Demokrat pimpinan Angela Merkel, seperti dilaporkan Majalah Politik Cicero dan dilansir oleh theloca. Shcaubel menambahkan agama, iman, demokrasi dan hak asasi manusia bisa sejajar dan harmonis.

Pernyataan ini sangat bertolak belakang dengan sikap yang diutarakan Menteri Dalam Negeri Jerman beberapa waktu lalu.

Shcauble mengingatkan agar komunitas Muslim Jerman yang sebagian besar imigran harus berusaha keras untuk berintegrasi dengan masyarakat Jerman. Usaha itu menurut dia harus terus dilakukan mengingat apa yang telah diusahakannya pada saat menjadi Menteri Dalam Negeri dalam membuka gerbang integrasi melalui dialog sehat sangat membantu proses integrasi.

Shcauble juga menilai saran yang diberikan Perdana Menteri Turki Recep Tyyip Erdogan agar imigran Turki di Jerman lebih dulu belajar bahasa Turki baru menyusul mempelajar bahasa Jerman tidaklah tepat. Ia mengatakan dirinya tidak khawatir terkait usaha masyarakat Turki konservatif yang mencegah anak-anak mereka berintegrasi dengan masyarakat Jerman.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Jerman, Hans Peter Friedrich sempat membuat pernyataan kontroversial dengan mengatakan Islam bukanlah Jerman lantaran tidak memiliki landasan historis yang kuat. Pernyataan Friedrich membuat perdebatan kian memanas soal integrasi komunitas Muslim ke dalam masyarakat Jerman.

Friedrich secara luas dikritik oleh kelompok Muslim dan bahkan oleh anggota koalisi tengah-kanan. Koalisi pemerintahan kanselir Angela Merkel menekan Friedrich untuk tidak memanaskan perdebatan usai menduduki pos Kementerian Dalam Negeri.(rpblk)