Dalam beberapa hari ini, kondisi politik di Turki memanas dan tegang. Pasalnya, kepala pengadilan tinggi, Bomin mengancam akan melawan upaya pemerintahan Erdogan untuk membatalkan larangan penggunaan jilbab di kampus-kampus, lembaga-lembaga dan seluruh instansi negara.

Bomin mengingatkan beberapa keputusan terdahulu yang melarang kegiatan partai Refah dan Fadhilah pimpinan Najmudin Erbakan karena sikapnya terhadap jilbab.

Statement Bomin ini kemudian mendapat respons dari presiden Ahmad Najdat Seezar dan panglima angkatan bersenjata Turki, Jenderal Helmi Ozkouk serta kalangan sekuler. Sementara Erdogan menjawab propaganda tersebut dengan mengatakan, “Kehendak rakyat lebih penting dan kehendak ini diwakili oleh kekuatan parlemen dan pemerintahan yang telah dipilihnya.”

Kepala pengadilan tinggi tersebut juga mengarahkan peringatan yang sangat jelas itu kepada pimpinan partai ‘Keadilan dan Pembangunan’ pimpinan Erdogan yang sedang memerintah dengan meminta mereka agar mau belajar dari pengalaman masa lalu dan menghindari sikap-sikap provokatif dan menentang. Demikian seperti yang diungkapkannya.

Bomin juga menyiratkan perlunya membedakan antara tiga kekuasaan; eksekutif, legislatif dan yudikatif. Ia mengatakan, “Konstitusi negara telah memberikan batasan terhadap masing-masing dari ketiga kekuasaan ini dengan sangat jelas.”

Statement-statement Bomin ini dilontarkan sebagai tanggapan atas beberapa statement sebelumnya yang dikeluarkan kepala parlemen, Bolant Arank ketika mengatakan, “Partai Keadilan dan Pembangunan memiliki suara yang cukup di parlemen untuk merubah konstitusi dan membekukan pengadilan tinggi konstitusi.”

Arank juga menuduh pengadilan dan kepalanya telah ikut campur dalam urusan politik yang bukan menjadi kewenangannya.

Dalam pada itu, konselir Jerman, Gerhard Shroder memulai lawatan resminya ke Turki, selasa dan akan bertemu dengan rekannya, PM Turki, Thayeb Erdogan dan para pejabat tinggi Turki. Diperkirakan Shroder akan membicarakan masalah rincian hubungan Jerman-Turki di dalam segala bidang serta perkembangan terakhir mengenai hubungan Turki-Eropa.

Shroder juga akan ikut serta dalam pertemuan Dewan Ekonomi Jerman Dan Turki yang akan diadakan di Istanbul dan akan dihadiri sekitar 1200 pebisnis dari kedua negara.

Dalam pertemuan itu, Shroder akan menyampaikan pidato sambutan yang juga akan dihadiri PM Turki, Erdogan bersama kabinetnya. Shroder akan menjelaskan sikap pemerintah Jerman terhadap upaya Turki untuk bergabung ke dalam Uni Eropa. (istod/AH)