Sebuah pengadilan India mengeluarkan keputusan yang mengharuskan para pejabat di New Delhi agar bekerja keras mengosongkan jalan-jalan ibukota dari sapi-sapi yang dianggap ‘suci’ oleh orang-orang Hindu. Sapi-sapi itu saat ini masih gentayangan di jalan-jalan ibukota tanpa diikat dengan apa pun.

Surat kabar berbahasa Inggeris, The Guardian mengatakan bahwa ratusan anggota kepolisian India pekan ini akan dikerahkan di ibukota India untuk mengosongkan jalan-jalan ibukota dari ratusan sapi-sapi ‘suci’ bagi orang-orang Hindu itu. Dalam operasi tersebut, pihak aparat dipersenjatai dengan senapan-senapan bius dan jaring besar.

Surat kabar Inggeris itu juga menyiratkan bahwa sapi yang masih banyak bergentayangan di jalan-jalan kota New Delhi itu memang menimbulkan problem besar. Hal inilah yang mendorong pengadilan tinggi untuk memperpanjang masa pengosongan jalan-jalan dari sapi-sapi tersebut kepada kantor urusan adiministrasi ibukota hingga sepekan ke depan.

Diperkirakan, langkah ini akan menimbulkan tindak kekerasan antara aparat pemerintah India dan para pemilik pabrik susu sapi olahan ilegal yang sengaja membiarkan sapi-sapi mereka berlalu-lalang di jalan-jalan ibukota.

Sekali pun pemerintah India selama dua tahun lalu telah memimpin operasi pembersihan ibukota namun yang pasti ada sekitar 32 ribu ekor sapi lagi yang masih bergentayangan di jalan-jalan raya.

Sebelumnya, kamis lalu, kepala pengadilan ‘BC Vatill’ telah mengeluarkan keputusan akan mengajukan kepala dewan kota New Delhi dan para pejabat tinggi setempat ke pengadilan bila masalah sapi-sapi ‘liar’ itu belum terselesaikan juga selama sepekan. Sekali pun keputusan ini bernada keras namun para pejabat khawatir tidak mampu melaksanakan keputusan tersebut. Hal ini bukan karena menghormati sapi-sapi itu tetapi lebih kepada kekhawatiran akan terjadinya tindak kekerasan dan balas dendam.

Seperti diberitakan, bahwa biasanya belum sampai seminggu, pasti ada saja koran-koran India yang mempublikasikan berita tewasnya seorang India karena diseruduk sapi-sapi tersebut. Pada bulan Pebruari lalu, seorang pegawai pensiunan perusahaan perkereta-apian. Sebelumnya, juga seorang wanta tewas diserang sapi-sapi ‘liar’ tersebut bahkan pada bulan Maret lalu, seorang tokoh agama Hindu juga tewas akibat diseruduk binatang-binatang itu. (ismo/AH)