MUKADDIMAH

Sering kita mendengar ceramah-ceramah yang membawakan hadits berikut ini, ketika berargumentasi tentang pentingnya hidup zuhud dan serba miskin. Benarkah demikian? Shahihkah dalil yang dijadikan argumentasi itu.?

NASKAH HADITS

الَّلهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِيْنًا، وَأَمِتْنِي مِسْكِيْنًا، وَاحْشُرْنِي فيِ زُمْرَةِ اْلمَسَاكِيْنَ

Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku ke dalam kelompok orang-orang miskin

TAKHRIJ HADITS SECARA RINGKAS

al-Mushannif (pengarang kitab ad-Durar al-Muntatsirah Fi al-Ahadits al-Musytahirah), al-Imam as-Suyuthi berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dari Anas; oleh Ibn Majah dari Abu Sa’id; ath-Thabarani dari ‘Ubadah bin ash-Shamit.

Ibn al-Jauzi dan Ibn Taimiah mengklaim hadits ini MAUDHU’, padahal tidak seperti yang keduanya katakan.”

KOMENTAR MUHAQQIQ

Muhaqqiq (Analis) kitab ad-Durar, Syaikh Muhammad Luthfi ash-Shabbagh mengomentari, “Kualitas hadits ini DHA’IF (Lemah) . Silahkan merujuk kitab-kitab berikut:
1. al-Mughni ‘An Haml al-Asfar, 3/229
2. al-Mawdhu’at, 3/141
3. al-La`ali, 2/324
4. Tanzih asy-Syari’ah, 2/304
5. at-Tirmidzi, 3/271
6. Ibn Majah, 2/no.hadits 4126
7. al-Mizan, 4/327
8. al-Fawa`id karya al-Karmi, hal.63
9. al-Bidayah Wa an-Nihayah, 6/50
10. al-Maqashid, hal.84
11. at-Tamyiz, hal.29
12. al-Kasyf, 1/181
13. al-Fawa`id karya asy-Syaukani, hal.240
14. Ahadits al-Qushshash, hal.50
15. Talkhish al-Habir, 3/109
16. Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, no.308
17. Fatawa Ibn Taimiah, 18/326
18. Tadzkirah al-Maudhu’at, hal.59
19. Asna al-Mathalib, hal.52
20. al-Mustadrak, karya al-Hakim, 4/322
21. Sunan al-Baihaqi, 7/12, no.12
22. al-Fawa`id karya Tammam
23. Tarikh Ibn ‘Asakir
24. al-Mukhtarah karya adh-Dhiya`
25. adz-Dzakha`ir, 1/214.

Saya katakan, Silahkan lihat juga komentar kami terhadap hadits ini, nomor 153 pada Mukhtashar al-Maqashid, dan Tarjih kami bahwa ia adalah DHA’IF.”

(SUMBER: ad-Durar al-Muntatsirah Fi al-Ahadits al-Musytahirah karya al-Imam Jalaluddin ‘Abdurrahman as-Suyuthi, hal.86-87, hadits no.104, Tahqiq oleh Syaikh Muhammad Luthfi ash-Shabbagh)