virusJEDDAH – Menteri Kesehatan Saudi Abdullah Al-Rabeea mengatakan ada 13 kasus baru coronavirus. Jika ditambahkan dengan sebelumnya sehingga tercatat menjadi 244 kasus coronavirus di seluruh negeri itu.

Dalam konferensi pers, Ahad (20/4), Al-Rabeea mengatakan tujuh kasus dilaporkan di Jeddah, empat kasus Riyadh, satu di Madinah, dan satu di Najran. Al-Rabeea menekankan kementerian telah membuat setiap upaya untuk mengatasi yang mungkin mengandung virus dan mengantisipasi virus selama musim haji mendatang.

Sepekan sebelumnya, Yaman melaporkan kasus pertama MERS coronavirus yang mematikan dalam penyebaran lebih lanjut virus mematikan di Timur Tengah dua tahun setelah wabah itu merebak di tetangga Arab Saudi.

“Personel medis telah mencatat satu kasus coronavirus di Sanaa dan korban adalah orang Yaman yang bekerja sebagai insinyur aeronautika,” kata surat kabar semi-resmi al-Thawra mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Masyarakat Ahmed al-Ansi.

“Kementerian bertugas dalam kerja sama efektif dengan Organisasi Kesehatan Dunia untuk menghadapi virus ini dan dalam komunikasi langsung serta konstan dengan semua rumah sakit untuk menerima informasi tentang dugaan kasus lainnya,” kata Ansi.

MERS, yang muncul di Timur Tengah pada tahun 2012, adalah dari keluarga yang sama seperti virus SARS dan dapat menyebabkan batuk, demam dan pneumonia. Meskipun jumlah infeksi di seluruh dunia MERS cukup kecil.

Namun, tingkat kematian rata-rata lebih dari 40 persen di antara kasus yang dikonfirmasi, dan untuk mencegah penyebaran virus di luar Timur Tengah adalah menjaga ilmuwan dan para pejabat kesehatan masyarakat waspada.

Kasus-kasus telah dilaporkan di Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Oman dan Tunisia disamping di beberapa negara di Eropa. Para ilmuwan semakin terfokus pada kaitan antara infeksi manusia dan unta mungkin sebagai hewan reservoir dari virus itu. (republika)