Dalam keterangan yang dipublikasikan melalui internet, para pejuang Chechnya menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian serangan yang terjadi atas sejumlah gedung-gedung pemerintah Rusia di kota Naltchic, republik Cabardina Balkaria, kawasan kokaz, Rusia. Dalam serangan itu, setidaknya 20 prajurit Rusia tewas sedangkan 40 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sebuah sumber di rumah sakit pemerintah di Natchic mengatakan, lama kelamaan korban tewas dan luka-luka yang dilarikan ke rumah sakit terus bertambah. Sementara itu, beberapa sumber penerangan menyebutkan, baku tembak masih terjadi di beberapa jalan raya di kota dan dekat istana. Disebutkan pula, kelompok bersenjata sengaja mengarahkan serangan mereka ke sejumlah gedung-gedung pemerintah, di antaranya kementerian dalam negeri, kantor intelijen dan kantor pusat kepolisian kota itu.

Menyikapi kejadian itu, presiden Rusia, Vladimir Putin langsung memerintahkan agar memblokade kota Naltchic dan menghabisi seluruh anggota kelompok perlawanan Chechnya itu.

Alexander Chicklin, asisten pertama menteri luar negeri Rusia mengatakan, presiden Putin telah mengeluarkan perintah agar tidak membiarkan satu pejuang pun berhasil keluar dari kota itu dan menghabisi setiap pemegang senjata yang menampakkan perlawanan. Ia menegaskan, aparat keamanan akan tetap komitmen untuk melaksanakan perintah Putin tersebut.

Di tempat terpisah, utusan Kremlin untuk kota tersebut, Demetri Kozac menyatakan, beberapa anggota kelompok bersenjata yang melakukan penyerangan terhadap kota Naltchic kemarin, Kamis, telah menawan sejumlah sandera di kantor pusat kepolisian yang berhasil mereka dobrak.

Demetri menambahkan, setidaknya terdapat dua titik di mana masih terjadi baku tembak, salah satunya adalah kawasan kepolisian nomor 3. Di situ, beberapa sandera berhasil ditawan. Demetri menyiratkan bahwa operasi penyelamatan masih terus berlanjut hingga saat ini (diturunkannya berita ini-red) untuk melepaskan para sandera tersebut.

Sebuah sumber kementerian dalam negeri Rusia sebelumnya telah menjelaskan, beberapa pertempuran pecah di kota itu pagi hari kemarin setelah kantor pusat kepolisian setempat menerima sambungan telepon dari seorang yang tidak dikenal. Orang itu menegaskan bahwa sepuluh orang bersenjata telah memasuki kota. Hal inilah yang mendorong pihak kepolisian menggelar operasi untuk menangkap mereka. Tetapi orang-orang bersenjata itu malah berhasil menerobos masuk ke kantor pusat kepolisian sehingga kantor itu nampak mengepulkan asap dari kejauhan. (istod/AS)