Dalam sidang umum yang dikepalainya di Vatikan dan dihadiri beberapa pemimpin dan kepala pemerintahan Afrika, Paus baru, Benedictus XVI mengungkapkan harapannya akan partisipasi yang lebih besar dari masyarakat internasional di Afrika untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi benua Afrika.

Dalam rapat yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa bagi para peserta yang berjumlah hampir 27 ribu orang itu, Paus Vatikan ini menjelaskan, “Hari ini adalah hari Afrika. Pemikiran dan doaku kupersembahkan buat rakyat Afrika tercinta.”

Ia juga melanjutkan, “Saya mengajak semua lembaga-lembaga Katholik untuk terus membantu dengan cara memberikan perhatian yang besar bagi keperluan-keperluan mereka (rakyat Afrika-red..,).”

Berdasarkan laporan yang dirilis kantor berita Perancis, Paus menjelaskan, “Eropa bukan saja telah ‘mengekspor’ agama Kristen bagi Afrika, tetapi lebih dari itu, malah juga telah mengekspor berbagai bentuk prilaku asusila, kerusakan dan kekerasan yang kini merebak di Afrika.”

Ia menambahkan, “Di sana ada perdagangan senjata, eksploitasi sumber daya alam negeri ini.” Sembari mengajak umat kristiani agar melawan semua bentuk prilaku asusila tersebut dan membangun kembali apa yang ia sebut ‘Afika Kristiani Yang Bahagia.’

Dalam sidang umum itu hadir kepala-kepala negara dari Burkina Paso, Mali dan Swatzeland. Mereka adalah orang-orang pertama yang memberikan penghormatan kepada sang paus. Para pemimpin benua Afrika itu sebenarnya datang ke Roma untuk mengikuti pertemuan badan internasional, FAO yang khusus menangani ketahanan pangan dunia.

Sempat terlontar sebagian tanda tanya saat paus baru memegang tampuk kepausan Vatikan seputar semakin bertambahnya intensitas propaganda kristenisasi di Afrika seiring dan sejalan dengan klaim gereja-gereja setempat akan bertambahnya jumlah penganut katholik di benua itu dari 50 juta jiwa menjadi 90 juta jiwa dalam dua puluh tahun terakhir serta tersebarnya lebih dari sepertiga penganut kristen dunia di negara-negara selatan. (ismo/AH)