Beberapa sumber Palestina menyebutkan, agen intelijen luar negeri negara Zionis, MOSSAD mengelola secara penuh penyiaran pada saluran televisi via satelit, “Iraqia”, termasuk juga memenejnya. Saluran ini dikhususkan untuk memfasilitasi tujuan-tujuan Amerika dan Zionis di Iraq.

Majalah “el-Bayadir el-Siasi” yang terbit di Palestina menjelaskan, perusahaan “Mermy”, milik seorang Yahudi asal Lebanon bernama Carmon Carmona yang bermarkas di jalan ‘Abu Nuwas’ kini bertindak sebagai donatur sekaligus pengelola siaran via satelit di Iraq, termasuk saluran televisi “Iraqia”. Carmona adalah mantan komandan militer tentara Lebanon pimpinan Anton Lehd di tapal perbatasan (Lebanon-Isael) yang menjadi kaki tangan tentara pendudukan Zionis di bagian selatan Lebanon sebelum akhirnya berhasil ditaklukkan oleh kelompok perlawanan Lebanon yang memaksa Israel angkat kaki dari tanah Lebanon untuk selama-lamanya.

Majalah tersebut mengatakan, beberapa instansi penerangan pada awal bulan ini telah menyingkap adanya beberapa perusahaan di bidang penerangan yang memiliki hubungan langsung dengan agen intelijen, MOSSAD, terutama perusahaaan ‘Mermy’ yang telah mengadakan perjanjian dengan mantan penguasa sipil di Iraq pasca tumbangnya Saddam Husein, Paul Bremer untuk menyewa beberapa studio penyiaran milik pemerintah. Untuk itu, pihak perusahaan ini berani merogoh kocek sebesar 60 juta dolar US per-tahunnya. Majalah tersebut juga menegaskan, akad itu berisi pemberian kesempatan kepada beberapa perusahaan untuk mempromosikan sebagian konsep politiknya melalui siaran di acara televisi yang nantinya akan ditonton jutaan rakyat Iraq. Salah satu konsep itu adalah mempublikasikan secara meluas klaim bahwa orang-orang Arab lah yang bertanggung jawab atas apa yang mereka sebut sebagai ‘penindasan’ yang dialami bangsa Iraq pada masa mantan presiden terguling, Saddam Husein. Tidak sebatas itu, konsep itu juga berupaya memprovokasi opini publik Iraq dan memobiliasinya untuk melawan warga pendatang berdarah Arab di Iraq, termasuk warga Palestina.

Sebagai dampak dari pembuatan opini menyesatkan itu, kini telah banyak terpampang slogan-slogan yang ditulis di atas dinding gedung-gedung pemerintah yang menuntut agar orang-orang Arab diusir dan perlunya membalas dendam terhadap mereka. (istod/AS)