Saat terjadi erupsi Merapi, Oktober – Nopember 2010 hampir seluruh warga Desa Ketep yang berjarak sekitar 5-8 km dari puncak Merapi mengungsi. Setelah kembali, mereka belum siap untuk bertani karena menunggu abu vulkanik bersih dari lahan. Akibatnya untuk biaya hidup sehari-hari ataupun biaya sekolah anak-anak mereka di antara mereka ada yang menjual harta bendanya termasuk ternak mereka. Tak hanya itu, di sebagian dusun khususnya Dusun Puluhan, sumber air yang sebelum erupsi mengalir deras dan bersih kini debitnya berkurang dan tidak jernih sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk air minum. Maka dari itu masyarakat memutuskan untuk mencari sumber air baru.

Alhamdulillah atas informasi seorang warga di lain desa, tak berapa lama sumber mata air didapatkan. Dan pembuatan jalur pipa dari mata air menuju Dusun Puluhan dikerjakan dengan membuka jalan baru menerabas belukar, hutan, tebing dan sungai.

Sebelum pipa-pipa dipasang, Tim Al-Sofwa (28/5/2011) bersama Kepala Dusun Puluhan, Bapak Marpomo dan beberapa tokoh dusun lainnya memeriksa kembali jalur-jalur yang akan dipasangi pipa air bersih.

Tim harus menempuh rute yang berat, seperti melintasi semak belukar, bukit, tebing, jurang dan sungai yang memakan waktu tempuh 2,5 jam dan berjarak sekitar 2 km. Sehari sebelumnya warga dusun telah membuka jalan baru dengan memapas tanah di sisi tebing-tebing yang nyaris tegak lurus 90 derajat sehingga tampak di sana-sini patahan-patahan ranting-ranting pohon dan pohon-pohon bambu. Namun tetap saja di beberapa titik, Tim harus berpegangan pada akar pohon atau batu besar yang mencuat dari atas tebing untuk dapat bergelantungan menyeberangi jalan setapak yang terputus dengan ketinggian sekitar 10 meter dari sungai berbatu yang mengalir di bawahnya.

Sumber mata air yang dituju berada di lembah sedalam sekitar 20 meter dan terletak di tebing di atas aliran sungai yang mengalir sekitar 5 meter di bawahnya. Air jernih tampak keluar dari sela-sela bebatuan di tebing tersebut dan tampaknya debitnya cukup banyak. Lokasinya sendiri sebenarnya tidak terlalu jauh dari jalan raya Ketep – Selo yang membentang di ketinggian 20 meter di atas kami.

Setelah melihat lokasi, Tim langsung mengadakan pertemuan untuk pembelian barang-barang material yang dibutuhkan untuk membangun bak penampungan dan jaringan pipa sambung-menyambung naik turun menuju dusun Puluhan. Untuk itu dibentuk panitia yang dibagi-bagi dengan tugasnya masing-masing, tak kurang dari 15 warga dusun terlibat di proyek ini. Diperkirakan pekerjaan ini akan selesai pada pertengahan bulan Juli 2011.(sd).

DONASI PROGRAM AIR UNTUK NEGERIKU

Selanjutnya Yayasan Al-Sofwa merencanakan pembangunan 50 unit sumur untuk daerah sulit air dan miskin. Adapun donasi untuk pembuatan 1 unit sumur biasa adalah Rp. 2.500.000,-.

Kami juga membuka donasi di bawah nilai nominal di atas. Untuk itu bagi kaum muslimin yang berminat berpartisipasi pada Program Air Untuk Negeriku silahkan salurkan dana melalui :

1. Bank Muamalat no.rek : 000-032-0458 a.n. Yayasan Al-Sofwa Jakarta. Mohon konfirmasi setelah transfer via telepon/SMS ke 021-32006233 .

2. Atau datang langsung ke Yayasan al-Sofwa, Jl. Lenteng Agung Barat, no. 35 Jagakarsa Jaksel Telp. (021)78836327.