Tidak dinyana, negara seperti Albania yang dilanda krisis dan sangat memerlukan uluran tangan itu tega berbuat demikian. Kenyataannya, demikianlah yang terjadi, atas tekanan global, pemerintah Albania, selasa memerintahkan penyitaan terhadap aset 4 yayasan Islam internasional dengan tuduhan terkait dengan jaringan teroris.

Juru bicara kementerian keuangan Albania mengatakan, “Keputusan tersebut mencakup yayasan-yayasan: Thaeba Internasional (merupakan yayasan internasional yang banyak memberikan bantuan kemanusiaan), Jam’iyyah Ihya Turats Islamy, al-Haramaian dan Global Relief Foundation.

Juru bicara itu menjelaskan bahwa pemerintah Albania sudah mengeluarkan perintah sejak pertengahan bulan Maret lalu agar dilakukan penyitaan terhadap aset organisasi-organisasi tersebut, berikut investasi-investasi yang mengatasnamakannya atau dengan nama lain oleh pihak ketiga yang terkait dengannya.

Ia menambahkan, kementerian keuangan juga memerintahkan agar membekukan semua rekening bank milik yayasan-yayasan tersebut, baik di bank asing atau pun bank Albania. Pokoknya, yang beroperasi di dalam negeri Albania.

Ia mengklaim bahwa yayasan-yayasan tersebut datang ke Albania pada era 90-an tetapi bersembunyi di balik kedok kegiatan sosial (kebajikan) guna menyuplai kegiatan-kegiatan terselubung atau melakukan investasi dengan cara ‘money laundry’.

Dalam pada itu, pemerintah Albania juga telah mengumumkan, selasa, penyitaan terhadap aset seorang laki-laki asal dari Lebanon, Nabel Abdus Sayyid (38 tahun) dan wanita yang lahir di Belgia, Fetrisia Roza Pink (37 tahun). Itu semua dengan tuduhan menyuplai kegiatan-kegiatan terorisme. (istod/AH)