Beberapa sumber Azerbeijan terpercaya mengumumkan bahwa beberapa dokumen sejarah yang valid seputar hubungan antrara Inggeris dan Azerbeijan antara abad XVIII dan abad XX sebentar lagi akan terkuak.

Sumber-sumber tersebut menyebutkan, dokumen-dokumen sejarah ini akan menampilkan sebuah arsip yang berisi materi informasi yang sangat kaya terkait dengan latar belakang sejarah politik yang dimainkan penjajahan Armenia dan tindakan-tindakan biadab yang dilakukan mereka terhadap umat Islam Azerbeijan.

Sebuah organisasi sipil yang menamakan dirinya “Ikatan Pemuda Inggeris-Azerbeijan” melalui ketuanya, Talih Pajeyip menegaskan bahwa berbagai upaya besar dan pengorbanan telah dilakukan untuk mendapatkan dokumen-dokumen sejarah dan informasi arsip ini sehingga nantinya dapat dipublikasikan ke publik dan digunakan untuk menelanjangi kebiadaban penjajah Armenia di kawasan Nagorno Carabagh, Azerbeijan.

Pajeyip menambahkan, hakikat sejarah yang dimuat secara luas oleh dokumen-dokumen yang berbicara tentang periode tersebut masih tersimpan rapi di arsip-arsip hubungan antara Azerbeijan dan Inggeris.

Berdasarkan berita yang dilansir jaringan Azerbeijan News, Pajeyip menyiratkan adanya informasi baru yang sangat penting dan sensitif akan disingkap pula oleh dokumen-dokumen ini setelah dipublikasikan, yang terkait dengan hakikat pertarungan antara orang-orang Armenia dan Azerbeijan.

Pajeyip menyebutkan, dokumen-dokumen tersebut memuat data-data rinci mengenai pembantaian berdarah yang dilakukan orang-orang Armenia terhadap umat Islam antara tahun 1918 dan 1920.

Ia menjelaskan pula bahwa dokumen-dokumen dan materi-materi asip yang ada di dalamnya itu akan dihadirkan dari Inggeris ke kedutaan Inggeris di ibukota Azerbeijan, Bacco sebagai persiapan untuk diterjemahkan dan dipublikasikan.

Seperti diketahui, presiden Azerbeijan, Ilham Alayip sebelumnya telah menegaskan bahwa pemerintahannya sangat siap sekali untuk memberikan jaminan keamanan super ketat atas kawasan Nagorno Carabakh sehingga posisinya menjadi lebih kuat untuk tataran seluruh kawasan-kawasan yang mendapatkan otonomi khusus di dunia.

Ia mengatakan, “Sikap kami sudah mantap dan tidak akan berubah mengenai keharusan kembalinya tanah-tanah air kami kepada kami dan kami akan menjamin keselamatan dan stabilitas tanah-tanah dan kawasan-kawasan yang berada di bawah kekuasaan negeri kami tersebut.”

Ia juga menambahkan, “Sebaliknya, kami juga akan menjamin keamanan orang-orang Armenia di Nagorno Carabagh untuk mendapatkan iklim keamanan sesuai dengan yang mereka inginkan. Kami akan bekerja keras untuk menjaga stabilitas keamanan secara total di mana tidak akan terjadi ketegangan-ketegangan apa pun.” (ismo/AH)