Pusat Penelitian Internasional (PPI) menegaskan, gerakan TALIBAN menguasai lebih dari 54% wilayah di Afghanistan. Ia menyiratkan, pertanyaan yang mengelitik saat ini adalah kapan TALIBAN akan memasuki ibukota Afghanistan, Kabul?

Seperti yang dilansir surat kabar ‘Daily Telegraph,’ PPI, SENLIS dalam laporannya tentang Afghanistan mengatakan, gerakan itu kini menguasai sejumlah kawasan yang jauh di Afghanistan tanpa tandingan. Gerakan itu juga mendapatkan legitimasi politik dari rakyat Afghanistan.

Laporan itu menegaskan, pertanyaan yang terlontar sekarang ini, bukan tentang apakah Taliban akan kembali ke Kabul atau tidak? Akan tetapi pertanyaannya adalah kapan hal itu akan terjadi? Dan bagaimana caranya? Laporan itu menyiratkan, sejumlah prediksi menunjukkan, TALIBAN bisa jadi akan memasuki Kabul tahun depan (2008).

Pusat penelitian itu menggembar-gemborkan klaim tentang kemungkinan memecah Afghanistan menjadi dua negara. Hal itu setelah gerakan TALIBAN menguasai lebih dari separuh luas negeri itu dengan cara yang beragam.

Pusat penelitian itu juga menjelaskan, pasukan NATO dituntut untuk menambah jumlah prajuritnya di Afghanistan agar mencapai 80.000 personil sehingga mampu menghadapi gerakan TALIBAN dan mengusir para pejuang sampai ke Pakistan.

Telegraph menyiratkan, arti dari pesan ini adalah bahwa Inggeris harus memperkuat pasukanny a di sana dengan mengirimkan 4500 personil lagi.

Surat kabar terkenal itu juga menyiratkan apa yang sering diteriakkan oleh para komandan militer Amerika dan Inggeris bahwa misi NATO akan menghadapi sejumlah rintangan karena penolakan sebagian negara anggota dalam organisasi itu untuk mengirimkan pasukan tambahan, khususnya setelah kondisi semakin memanas sejak tahun lalu di wilayah-wilayah yang terletak di bagian selatan Afghanistan.! (ismo/AS)