Kami meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ تَعَالَى عِنْدَ دُخُوْلِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لاَ مَبِيْتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ تَعَالَى عِنْدَ دُخُوْلِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيْتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ تَعَالَى عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيْتَ وَالْعَشَاءَ.

“Apabila seorang laki-laki masuk rumahnya lalu dia menyebut nama Allah pada saat masuk dan makannya, maka setan berkata, ‘Kalian tidak mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.’ Jika dia masuk lalu dia tidak menyebut nama Allah pada waktu masuknya maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam.’ Jika tidak menyebut Allah pada waktu makan maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam’.” Diriwayatkan oleh Muslim di Shahihnya (Kitab al-Asyribah, Bab Adab ath-Tha’am, 3/1598, no. 2018, pent.)

Kami meriwayatkan dalam kitab Ibn as-Sunni dari Abdullah bin Amru bin al-Ash Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا رَجَعَ مِنَ النَّهَارِ إِلَى بَيْتِهِ، يَقُوْلُ: اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ كَفَانِي وَآوَانِيْ، وَالْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ وَسَقَانِي، وَالْحَمْدُ لله الَّذِيْ مَنَّ عَلَيَّ. أَسْأَلُكَ أَنْ تُجِيْرَنِي مِنَ النَّارِ.

“Apabila Rasulullah a pulang ke rumah di siang hari beliau mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah yang telah mencukupiku dan melindungiku. Segala puji bagi Allah yang telah mem-beriku makan dan minum. Segala puji bagi Allah yang telah memberi nikmat kepadaku. Aku memohon kepadaMu perlindungan dari neraka’.” Sanadnya dhaif.

Takhrij Hadits: Dhaif: Diriwayatkan oleh Ibn as-Sunni di al-Yaum wal Lailah (158): Ibrahim bin Muhammad ad-Dhahhak menyampaikan kepada kami, Yunus bin Abdul A’la menyampaikan kepada kami, Ibnu Wahab menyampaikan kepada kami, Umar bin Muhammad al-Umari menyampaikan kepada kami dari Marzuq Abu Bakar dari seorang laki-laki penduduk kota Makkah dari Abdullah bin Amru dengan hadits tersebut.
An-Nawawi berkata, “Sanadnya dhaif.” Al-Asqalani menambahkan di al-Amali (1/356-Futuhat) dengan ucapannya, “Hadits ini didhaifkan oleh Syaikh, di antara rawi-rawinya tidak terdapat rawi yang layak dikaji keadaannya kecuali seorang laki-laki yang tidak jelas.” Aku berkata, “Jika yang dimaksud dengan Ibrahim ini adalah Ibrahim bin Muhammad bin Khalaf bin Qadid al-Misri -keduanya meriwayatkan dari ar-Rabi’ bin Sulaiman- maka dia adalah dhaif, jika Ibrahim selainnya maka aku tidak mengetahuinya.” Al-Asqalani menyebutkan syahid untuk hadits ini dari hadits Ibnu Auf akan tetapi ia tentang dzikir makan bukan masuk rumah. Wallahu a’lam.

Kami meriwayatkan dalam al-Muwaththa‘ Malik bahwa telah sampai kepa-danya bahwa seseorang disunnahkan jika dia masuk rumah yang tidak dihuni untuk mengucapkan,

اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ

“Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih.”

Takhrij Hadits: Dhaif: diriwayatkan oleh Malik 2/962 secara balagh. (telah sampai kepada kami)

Sumber: dikutip dari Buku “Ensiklopedia Dzikir dan Do’a Al-Imam An-Nawawi Takhrij & Tahqiq: Amir bin Ali Yasin. Diterbitkan oleh: Pustaka Sahifa Jakarta. Oleh: Abu Nabiel)