Tanya :

Syaikh Ibnu Baaz ditanya: Saya mempunyai perak yang dijadikan perhiasan di leher, kedua tangan, kepala dan ikat pinggang, saya telah berulang-ulang meminta kepada suami saya agar menjual harta itu dan menzakatinya, tapi ia mengatakan, bahwa harta ini belum mencapai nishab. Saya telah memiliki harta itu selama sekitar dua puluh tiga tahun dan belum pernah mengeluarkan zakatnya. Apa yang harus saya lakukan sekarang?

Jawab :

Jika harta itu belum mencapai nishab, maka tidak ada kewajiban zakat pada harta itu, perlu diketahui bahwa nishab dari perak adalah seratus empat puluh mitsqal (enam ratus empat puluh empat gram), dan jika perhiasan perak itu telah mencapai jumlah tersebut maka wajib mengeluarkan zakat dari harta itu setiap tahunnya menurut pendapat yang paling benar tentang hal itu di antara dua pendapat ulama. Harta yang dikeluarkan untuk zakat itu adalah senilai dua setengah persennya. Adapun nishab dari harta emas adalah sembilan puluh dua gram, dan harta yang harus dikeluarkan itu adalah senilai dua setengah persennya jika telah mencapai nishab ini. Jika harta yang dizakati itu melebihi dari nishab, maka dikeluarkan sebesar dua setengah persen dari nilai seluruhnya, berdasarkan sabda Rasulullah : “Orang yang memiliki emas dan memiliki perak kemudian ia tidak mengeluarkan zakatnya maka pada hari Kiamat nanti, akan dibuatkan baginya lempengan-lempengan yang terbuat dari api, kemudian disetrikakan pada dahinya, lambungnya dan pada punggungnya, yang mana satu harinya seukuran lima puluh ribu tahun hingga Allah menetapkan ketetapannya di antara para hamba-hambaNya, kemudian ia akan mengetahui apakah ia akan menuju Surga atau ke Neraka”. Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim dalam kitab Shahihnya. Dan telah diriwayatkan dari Nabi , dari hadits Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash, ia berkata: Bahwa seorang wanita datang menemui beliau dan di tangan putrinya melingkar dua gelang emas, maka beliau bersabda: “Apakah engkau mengeluarkan zakat ini (gelang emas)?”, wanita itu menjawab: “Tidak”, maka beliau bersabda: “Apakah engkau senang jika Allah melingkarkan gelang padamu di hari Kiamat dengan dua gelang yang terbuat dari api?”. Lalu wanita tersebut melepaskan kedua gelang itu dan memberikannya kepada Rasulullah r sambil berkata: “Kedua gelang ini untuk Allah dan Rasul-Nya”. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan An-Nasa’i dengan sanad yang shahih, dan banyak hadits yang semakna dengan hadits ini.